CakapCakap – Cakap People, apa kamu salah satu orang yang merasa jika suhu di Indonesia lebih panas dibanding biasanya? Kondisi tersebut kemudian dihubungkan dengan fenomena gelombang panas oleh mayoritas masyarakat.
Heatwave atau gelombang panas dikatakan memicu peningkatan suhu udara. Terkait isu tersebut, pihak BMKG pun angkat suara. World Meteorological Organization (WMO) menyebut jika gelombang panas ialah fenomena udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari hingga lebih secara berturut-turut.
Di kondisi tersebut, suhu maksimum harian lebih tinggi dibanding suhu rata-rata sampai 5 derajat celcius atau 9 derajat fahrenheit, bahkan bisa lebih.
Namun fenomena gelombang panas biasanya akan terjadi di wilayah dengan lintang menengah sampai tinggi seperti wilayah-wilayah Amerika serta Eropa. Hal itu terjadi lantaran terdapat udara panas yang terjebak di suatu wilayah. Misalnya saja ada sistem tekanan tinggi di skala luas serta terjadi lumayan lama.
Sedangkan Indonesia merupakan wilayah ekuatorial jika ditinjau secara geografis. Alhasil mempunyai karakteristik dinamika atmosfer yang tak serupa dengan wilayah lintang menengah-tinggi.
Tak hanya itu, wilayah Indonesia juga mempunyai variabilitas perubahan cuaca yang cenderung cepat. Sehingga dengan perbedaan-perbedaan yang ada tersebut maka bisa dibilang jika wilayah Indonesia tak terjadi fenomena gelombang panas.
Tetapi suhu panas harian yang melanda umumnya dipicu oleh keadaan cuaca cerah di siang hari serta relatif lebih signifikan di posisi semu matahari yang berada di sekitar ekuatorial. Di pertengahan bulan Mei, posisi semu matahari telah berada di Belahan Bumi Utara (BBU) di sekitar 19 derajat LU.
Situasi itu menunjukkan jika di wilayah Indonesia selatan ekuator bakal menghadapi periode angin timuran yang identik dengan musim kemarau. Sementara menurut pengamatan BMKG, suhu maksimum per 16 Mei 2021 tercatat di angka 33 sampai 35,2 derajat celcius dengan maksimal 35,2 derajat celcius yang melanda Surabaya.
“Kondisi suhu maksimum dengan kisaran tersebut masih berada kondisi normal, di mana perubahan suhu maksimum harian masih dapat terjadi dalam skala waktu harian bergantung pada kondisi cuaca atau tingkat perawanan di suatu wilayah,” terang Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Saat ini, mayoritas besar wilayah Indonesia bakal memasuki awal musim kemarau dengan tingkat perawanan yang terbilang rendah di siang hari Cakap People.