in ,

Jumlah Kasus COVID-19 India Mendekati 20 Juta, Para Ilmuwan Desak Perintah ‘Tinggal di Rumah’

Kasus virus corona di India dapat memuncak antara 3-5 Mei, menurut model matematika dari tim ilmuwan

CakapCakapCakap People! India pada Senin, 3 Mei 2021, melaporkan lebih dari 300.000 kasus virus corona baru selama 12 hari berturut-turut, menjadikan beban kasus keseluruhannya mendekati 20 juta. Para ilmuwan memperkirakan puncak infeksi terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Dengan 368.147 kasus baru selama 24 jam terakhir, total infeksi di India mencapai 19,93 juta, sementara total kematian naik 3.417 menjadi 218.959, menurut data Kementerian Kesehatan India, seperti dikutip Reuters.

Pakar medis mengatakan angka riil di negara yang memiliki total penduduk 1,35 miliar itu mungkin lima hingga 10 kali lebih tinggi dari penghitungan resmi.

Seorang pasien yang memakai masker oksigen didorong ke dalam rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Ahmedabad, India, 26 April 2021. REUTERS / Amit Dave

Kementerian Kesehatan menawarkan secercah harapan, melaporkan bahwa kasus positif terhadap jumlah tes yang dilakukan relatif turun pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak setidaknya 15 April 2021.

Kasus virus corona di India dapat memuncak antara 3-5 Mei, menurut model matematika dari tim ilmuwan yang menasihati pemerintah, beberapa hari lebih awal dari perkiraan sebelumnya karena virus telah menyebar lebih cepat dari yang diperkirakan.

Rumah sakit telah terisi penuh, pasokan oksigen medis menipis dan kamar mayat serta krematorium telah dibanjiri karena negara tersebut menangani lonjakan kasus.

Setidaknya 11 negara bagian dan wilayah persatuan telah memberlakukan beberapa bentuk pembatasan untuk mencoba dan membendung infeksi, tetapi pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi enggan memberlakukan lockdown nasional, khawatir tentang dampak ekonomi.

“Menurut pendapat saya, hanya perintah tinggal di rumah secara nasional dan menyatakan keadaan darurat medis yang akan membantu memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan saat ini,” kata Dr Bhramar Mukherjee, seorang ahli epidemiologi dari Universitas Michigan di Twitter.

“Jumlah kasus aktif terus menumpuk, bukan hanya kasus baru setiap hari. Bahkan angka yang dilaporkan menyebutkan ada sekitar 3,5 juta kasus aktif.”

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Lonjakan infeksi adalah krisis terbesar India sejak Modi menjabat pada tahun 2014. Modi telah dikritik karena tidak mengambil langkah-langkah sebelumnya untuk mengekang penyebaran COVID-19 dan membiarkan jutaan warga yang sebagian besar tidak pakai masker menghadiri acara keagamaan dan rapat umum politik yang ramai di lima negara bagian selama bulan Maret hingga April.

Sebuah forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintah, sebelumnya sudah memperingatkan para pejabat India pada awal Maret lalu tentang varian baru dan lebih menular dari virus corona yang terjadi di negara itu, kata lima ilmuwan yang merupakan bagian dari forum itu kepada Reuters.

Terlepas dari peringatan tersebut, empat ilmuwan mengatakan pemerintah federal tidak berusaha untuk memberlakukan pembatasan besar untuk menghentikan penyebaran virus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Indonesia Laporkan Dua Kasus Varian COVID-19 India di Jakarta

Bill dan Melinda Gates Putuskan Bercerai Setelah 27 Tahun Menikah