CakapCakap – Cakap People! Hong Kong melaporkan pada Kamis malam, 29 April 2021, infeksi lokal pertama yang tidak dapat dilacak dari varian COVID-19 yang sangat mudah menular.
Seorang pembantu rumah tangga berusia 39 tahun dan seorang bayi perempuan 10 bulan yang tinggal bersamanya di sebuah bangunan tempat tinggal di Tung Chung dipastikan telah tertular virus corona baru jenis mutan N501Y, kata Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Straits Times.
Mengingat transmisi varian yang tinggi, semua penghuni bangunan yang asimtomatik akan ditempatkan di bawah karantina wajib.
Saat pasien dewasa mengunjungi sebuah gereja di Tsing Yi awal bulan ini, CHP juga akan mengatur karantina wajib untuk kontak dekatnya dan melakukan pengujian virus untuk orang terkait lainnya.
Dengan munculnya varian di komunitas, CHP memperingatkan parahnya situasi dan meminta publik untuk mengambil vaksin COVID-19 sesegera mungkin.
Sementara Hong Kong akan berhenti mengizinkan penerbangan penumpang dari Nepal mendarat di bandaranya mulai Sabtu, 1 Mei 2021.
Nepal akan ditetapkan sebagai risiko sangat tinggi atas COVID-19 di bawah mekanisme penangguhan penerbangan yang bertujuan mencegah kasus impor, kata pemerintah Hong Kong pada Kamis malam dalam sebuah pernyataan.
Mekanisme tersebut pertama kali diberlakukan pada penerbangan dari India, Pakistan, dan Filipina awal bulan ini. Pembatasan atas tiga negara juga akan tetap efektif, kata pernyataan itu.
Menurut mekanismenya, jika lima atau lebih pengunjung dari tempat yang sama dipastikan positif COVID-19 dengan strain mutan N501Y dalam tujuh hari, semua penumpang penerbangan dari tempat itu akan dilarang mendarat di Hong Kong selama dua pekan.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 150 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari 3,1 juta orang yang meninggal usai terjangkit virus tersebut.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan jumlah kumulatif tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan lebih dari 32 juta orang.