CakapCakap – Cakap People banyak cara dilakukan untuk mencari obat jitu penangkal virus corona. Selain vaksin Covid-19 yang terus digalakkan, kini perusahaan farmasi Pfizer sedang mengembangkan formula baru.
Puluhan sukarelawan dilibatkan dalam uji coba tahap awal sebuah pil yang diciptakan oleh perusahaan tersebut. Diharapkan pil itu bisa menjadi obat virus corona dan bakal tersedia mulai tahun ini.
Melibatkan 60 Sukarelawan
Pengujian dilakukan di dua lokasi Pfizer, yakni di Amerika Serikat dan satu lagi di Belgia. Setidaknya 60 sukarelawan akan terlibat, mereka berada di rentang usia 18 hingga 60 tahun.
Terdapat 3 fase yang dibagi dalam uji coba tersebut, di mana tersebar selama 145 hari dengan 28 hari sebagai penambahan bagian akhir guna ‘skrining serta pemberian dosis’. Peserta juga akan menginap dalam hitungan malam.
Jika mereka telah sampai di tahap ini, mereka akan cukup optimis,” jelas Penny Ward, profesor tamu dalam pengobatan farmasi di King’s College London, dikutip Merdeka dari Times of Israel.
Menurut dokumen Pfizer, fase pertama akan melihat seperti apa reaksi obat, dan jika terdapat efek samping signifikan apa yang dirasakan oleh orang yang meminumnya. Fase selanjutnya dilanjutkan dengan mencakup beberapa dosis sementara. Tahap ketiga akan meninjau pengaruh konsumsi makanan tertentu di saat yang bersamaan.
Di bagian tersebut, peserta bakal mendapatkan instruksi guna menyantap sarapan dengan lemak tinggi, mereka harus mengonsumsinya dalam 20 menit.
Sudah Dilakukan Pengujian pada Hewan
Sebelumnya para sukarelawan sudah diperingatkan terkait keamanan obat yang sejauh ini hanya diuji pada binatang. Hasil percobaan pada hewan menunjukkan tak adanya risiko signifikan atau tiada masalah keamanan yang ditemukan. Selain itu juga tak menimbulkan efek samping.
Apabila uji coba tak menunjukkan efek samping, maka obat itu bisa terus diuji pada mereka yang sudah terinfeksi Covid-19.
Inti penelitian ini ialah molekul anti-virus buatan manusia PF 07321332, yakni sebuah penghambat protease yang cegah virus guna berkembang biak di tenggorokan, hidung, hingga paru-paru.
Penghambat protease merupakan bagian penting dari pengobatan bagi pasien HIV, kendati obat itu mempunyai efek samping jangka panjang.
Meski akhirnya obat itu berhasil, namun perlu pengembangan sepenuhnya untuk kemudian siap digunakan oleh publik dengan harga yang wajar. Sampai saat ini, Covid-19 masih menjadi ancaman yang serius bagi manusia Cakap People.