CakapCakap – Cakap People! Perang antara mata-mata Rusia dan Ceko telah menyebabkan Rusia kehilangan miliaran euro dalam kontrak nuklir.
Setelah penyelidikan selama tujuh tahun, Republik Ceko menyalahkan mata-mata Rusia atas dua ledakan di pabrik amunisi yang menewaskan dua orang pada 2014.
Melansir laporan Business Insider, otoritas Ceko telah mengaitkan ledakan tersebut dengan GRU, badan intelijen Rusia. Pada saat insiden terjadi, amunisi yang diproduksi di pabrik tersebut diperkirakan ditujukan untuk saingan Rusia di Ukraina.
Kedua pria yang terkait dengan ledakan tersebut telah diidentifikasi sebagai dua orang yang sama yang dituduh melakukan peracunan di Salisbury. Mereka berdua dilaporkan memasuki Republik Ceko dengan satu set paspor.
Amunisi di pabrik itu dimiliki oleh seorang pedagang senjata Bulgaria, yang kemudian diracuni oleh agen atau zat saraf yang sama yang digunakan di Salisbury.
Setelah terungkapnya hal ini, Republik Ceko telah mulai mengusir belasan perwira intelijen Rusia dari ibu kotanya, Praha. Sebagai tanggapan, Rusia mengumumkan pengusiran diplomat Ceko dari Moskow pada Senin, 19 April 2021.
Seorang pejabat intelijen Eropa tengah mengatakan kepada Insider bahwa pemindahan perwira dari Praha akan menjadi pukulan besar bagi Rusia.
“Praha adalah stasiun kunci bagi [intelijen Rusia] karena memiliki pemerintahan yang semi-ramah dan lokasinya yang sentral di dalam Uni Eropa menjadikannya pusat logistik yang sangat baik untuk operasi,” katanya.
Sumber itu melanjutkan:
“18 ‘diplomat’ yang diusir dari Ceko adalah pejabat intelijen terkenal dari [berbagai dinas Rusia] dan tidak hanya terlibat dalam operasi yang menargetkan Ceko tetapi juga menargetkan sebagian besar Eropa. Untuk tujuan operasional, saya tidak yakin ada stasiun Uni Eropa yang lebih penting untuk Rusia di luar Berlin.”
Kehilangan banyak perwira intelijen akan mengurangi jumlah aktivitas dan kemampuan Rusia untuk saat ini.
Selain itu, pemerintah Ceko juga melarang perusahaan Rusia menawar kontrak untuk memelihara Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Dukovany, sesuatu yang bisa membuat Rusia kehilangan miliaran euro.
Sumber intelijen Eropa menjelaskan kepada Business Insider: “Putin sekarang akan melihat kerugian miliaran dalam kontrak dari sektor nuklir. Proyek itu sangat penting tidak hanya untuk pendapatan bagi Rusia tetapi juga untuk pengaruh atas urusan lokal yang akan diberikan kontrak.”
Seorang pejabat intelijen militer NATO menambahkan: “Ini adalah hukuman nyata bagi Rusia” sehubungan dengan hilangnya kontrak, tetapi mereka ‘tetap skeptis’ bahwa ini akan memengaruhi perilaku Moskow.