Laras Risa
Kali ini, cuaca ekstrim turut menaungi kawasan Sulawesi Selatan. Tepatnya pada Selasa (27/2/2018) kemarin, warga kota Sengkang, Kabupaten Wajo dibuat geger dengan adanya angin puting beliung dan fenomena mengejutkan berupa hujan es.
Kabar ini bukan hoax semata. Pasalnya kejadian ini benar terjadi dan disaksikan oleh warga. Bahkan diketahui sebagian warga turut mengabadikan momen langka tersebut. Tentu saja, ini terasa sangat asing bagi warga Indonesia yang memang tak memiliki musim dingin layaknya negara Eropa yang mengalami hujan salju.
Banyak penduduk yang membenarkan fakta tersebut. Ada yang menyebutkan pasca putting beliung, jatuhlah butiran es seukuran kelereng. Hal ini disampaikan oleh salah satu pengunjung kafe di Jalan Beringin, Kota Sengkang.
“Saya baru lihat terjadi hujan es selama hidup,” papar Edil kepada awak media.
Sementara warga sekitar Danau Tempe mengaku panik dan berlarian saat terjadi angin Putting Beliung yang disertai hujan es tersebut. Bahkan warga menyaksikan sendiri angin berputar-putar di atas Danau Tempe.
“Anginnya jelas sekali berputar-putar di atas danau jadi banyak orang yang rekam pakai HP,” ujar Edi Sudirman kepada media.
Rupanya fenomena kondisi alam yang ekstrim di wilayah Wajo ini bukan pertama kali. Bahkan selama Februari ini sudah dua kali ini terjadi. sebelumnya sempat juga terjadi di Kecamatan Keera juga mengalami hujan es. Tepatnya 19 Februari 2018.
Lantas, bagaimana dengan tanggapan BMKG Makassar mengenai adanya fenomena alam langka ini? BMKG wilayah IV Makassar pun membenarkan adanya fakta hujan es tersebut. Bahkan dijelaskan pula apa yang jadi sebab dari hujan es ini.
Hujan es ini terjadi karena adanya pertumbuhan awan Cumulunimbus di langit Kabupaten Wajo dan mengalami penurunan suhu yang drastis hingga mengkristal membentuk butiran es, seperti yang diungkapkan Siswanto selaku Kepala Bidang Sub Pelayanan Jasa BMKG.
Bahkan disebutkan fenomena tersebut masih sangat berpotensi terjadi kembali. Selain Wajo yang berpotensi hujan es, ada daerah lain seperti Barru, Soppeng, dan Sidrap. Namun kota Makassar tak berpotensi sama.
“Kecuali Makassar, karena Makassar saat ini clear, sesuai hasil pantauan radar cuaca,” ujar Siswanto.
