Kejadian ini bermula dari seorang pemuda berusia 21 tahun dan berinisial MHL menaiki puncak tower sutet dengan tinggi 40 meter sedang bergelantungan dan mencoba ingin bunuh diri dengan meloncat dari puncak tower. Kejadian sontak membuat warga berdatangan ingin menonton kejadian tersebut.. Sebetulnya pemuda tersebut sudah berada di puncak tower sejak pukul 17.13 WITA sampai pukul 22.30 WITA.
Pemuda nekat tersebut diketahui merupakan warga yang berasal dari Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan. Berdasarkan keterangan dari Ketua RT tempat sang istri pemuda tersebut tinggal menyatakan bahwa penyebab pemuda tersebut akan bunuh diri karena percekcokan dengan sang istri.
Karena pernah bertengkar, keduanya tidak tinggal bersama sudah selama 3 bulan. Setelah pertengkaran tersebut MHL meninggalkan rumah dalam waktu beberapa minggu lalu kembali lagi ke rumah. Tetapi saat kembali ke rumah justru sang istri merasa kecewa dan membuat mereka bertengkar kembali.
Sejak sore hingga malam tiba MHL masih berada di puncak Tower dan pihak SAR Kendari maupun Kepolisian sudah berupaya membujuk MHL supaya menggagalkan aksinya untuk bunuh diri. Bahkan sang istri dan ibu MHL juga tak henti-hentinya memanggil nama pemuda tersebut dengan menggunakan bantuan pengeras suara megaphone secara bergantian.
Bahkan pengeras suara tersebut sampai habis baterainya dan membuat pihak SAR dan polisi harus mendatangkan mobil khusus dengan pengeras suara. Dengan begitu keluarga MHL bisa terus memanggil dan membujuk MHL agar bersedia turun dari puncak tower.
Karena tak kunjung bersedia turun lampu sorot berukuran besar juga diarahkan pada MHL oleh tim evakuasi. Secara tiba-tiba MHL melempar sebuah baut dengan panjang 20 cm ke bawah diduga karena merasa kesal. Untunglah baut tersebut tidak mengenai tim evakuasi yang berada di bawah tower tersebut.
Aksi MHL tak berhenti sampai disitu, ia juga melepas kaos oblong dan ikat pinggangnya lalu diputar-putar dari puncak tower tersebut. Bahkan yang lebih mengerikan lagi saat tim SAR memanjat dan berusaha mengevakuasinya, MHL justru melakukan perlawanan dengan melemparkan baut dan besi yang dilepasnya dari tower tersebut. Hal ini membuat tim SAR dan kepolisian tak berputus asa dan mencoba mendatangkan adik MHL yang tinggal sekitar 30 km dari TKP.
Adik MHL diminta memanjat oleh tim SAR dan didampingi oleh dua pemanjat tebing tim SAR untuk membujuk serta membawa turun MHL. Saat tiba di puncak ternyata terjadi saling sikut antara adik MHL dan MHL. Kemudian MHL sempat dipiting oleh adiknya tersebut hingga MHL pingsan kemungkinan karena kelelahan. Dengan begitu MHL berhasil diamankan lalu dievakuasi oleh tim SAR.