CakapCakap – Cakap People! Wanita hamil di Inggris harus mendapatkan vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer atau Moderna karena ada lebih banyak data real world yang menunjukkan bahwa kedua vaksin tersebut aman. Demikian disampaikan badan publik Inggris yang menjadi penasihat vaksinasi, Jumat, 16 April 2021.
Reuters melaporkan, Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) mengatakan sekitar 90.000 wanita hamil telah divaksinasi di Amerika Serikat, terutama dengan dua vaksin Amerika, tanpa ada masalah keamanan yang diangkat.
“Berdasarkan data ini, JCVI menyarankan agar wanita hamil di Inggris lebih baik ditawari vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna jika tersedia,” katanya.
“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin lain tidak aman untuk wanita hamil, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.”
Wanita hamil sebelumnya telah disarankan untuk tidak menggunakan vaksin di Inggris karena tidak cukup informasi yang diketahui tentang dampaknya.
“Saya mendorong semua wanita hamil ketika mereka dipanggil untuk mendapatkan suntikan untuk maju dan membahas manfaat dan risiko vaksin dengan sumber terpercaya seperti dokter umum (dokter keluarga), dokter kandungan atau bidan,” kata Sekretaris Kesehatan Matt Hancock.
Inggris baru-baru ini menyarankan bahwa semua yang berusia di bawah 30 tahun harus diberi vaksin alternatif untuk suntikan Oxford / AstraZeneca jika memungkinkan, karena efek samping pembekuan darah di otak yang “semakin langka”.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi lebih dari 141 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari tiga juta orang meninggal dunia, saat artikel ini naik
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan lebih dari 32 juta infeksi dan lebih dari 580.000 orang meninggal akibat virus tersebut.
India menyusul di posisi kedua untuk jumlah infeksi, yaitu sebanyak lebih dari 14,78 juta infeksi. Sedangkan untuk angka kematian, negara itu telah mencatat lebih dari 177.000 orang.
Brasil melengkapi tiga besar untuk kasus infeksi dengan total sebanyak lebih dari 13,90 juta. Untuk angka kematian akibat COVID-19, Brasil menjadi negara tertinggi kedua setelah AS, yaitu dengan telah melaporkan total lebih dari 371.000 kematian.