in ,

Presiden Jokowi Ungkap Alasan Mudik 2021 Dilarang

Terdapat beberapa alasan yang mendasari keputusan pelarangan mudik lebaran 2021

CakapCakap – Cakap People, pemerintah sudah memutuskan untuk melarang agenda mudik lebaran 2021. Keputusan tersebut mau tidak mau harus diterima dan dipatuhi oleh seluruh lapisan masyarakat demi kebaikan bersama.

Larangan itu terpaksa dikeluarkan oleh pemerintah guna mencegah penyebaran virus corona yang masih merebak hingga saat ini.

Presiden Jokowi menjelaskan alasan larangan mudik lebaran 2021. Gambar via bisnis.com

Presiden Joko Widodo turut angkat suara dengan larangan mudik lebaran tahun 2021 ini. Ia pun menjelaskan tentang pembatasan mobilitas masyarakat saat lebaran nanti.

“Ramadan tahun ini adalah Ramadan kedua di tengah Covid-19, dan kita masih harus tetap mencegah penyebaran wabah Covid untuk tidak meluas lagi. Untuk itu, sejak jauh-jauh hari pemerintah telah memutuskan untuk melarang mudik lebaran tahun ini,” terang Presiden Jokowi melalui keterangan pers di channel YouTube Sekretariat Presiden sebagaimana dikutip Liputan6.

Lebih lanjut presiden mengemukakan jika kebijakan larangan tersebut diambil lantaran adanya tren kenaikan kasus Covid-19 pasca 4 kali libur panjang tahun lalu.

Pertama ketika libur Hari Raya Idul Fitri 2020, terdapat lonjakan kasus harian sampai 93%, serta angka kematian mingguan naik jadi 66%.

Kedua saat libur panjang pada 20 hingga 23 Agustus 2020. Kala itu kasus Covid-19 naik sangat signifikan hingga mencapai 119%. Di waktu yang sama, tingkat kematian pasien virus corona naik menjadi 57%.

Sedangkan pada kasus ketiga terjadi ketika libur panjang 28 Oktober sampai 1 November 2020. Waktu itu memicu kasus Covid-19 di Tanah Air naik tajam sampai 95% serta angka kematian hingga 75%.

Tren penurunan kasus positif virus corona patut dijaga. gambar via kompas.com

“Terakhir, yang keempat terjadi kenaikan saat libur akhir tahun pada 24 Desember 2020 sampai 3 Januari 2021, mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78% dan kenaikan tingkat kematian mingguan sampai 46%,” terang orang nomor satu di Indonesia tersebut.

Ada pula pertimbangan lain, yakni pemerintah harus menjaga tren penurunan kasus aktif virus corona di Indonesia. Menurut presiden Jokowi, dalam 2 bulan terakhir kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan. Mulanya 176.672 kasus per 5 Februari 2021 jadi 108.032 kasus pada 15 April 2021.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut jika penambahan kasus harian Covid-19 sudah relatif menurun. Jika per Januari 2021 lalu kasus baru infeksi virus corona mencapai 14.000 sampai 15.000 per hari kini berada di kisaran 4.000 – 6.000 kasus per harinya Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Negara-negara Kaya Kini Mencari Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna di Tengah Masalah Keamanan

Kasus COVID-19 Mereda, Denmark Percepat Pembukaan Kembali Aktivitas Ekonomi