CakapCakap – Cakap People apa kamu pernah mendengar nama negara Ethiopia? Negara tersebut merupakan tertua di Afrika yang berdiri sejak 980 SM. Jumlah penduduknya pun jadi yang terbesar di benua hitam, yakni 105 juta jiwa di tahun 2017 serta diprediksi mencapai 109 juta orang pada 2019.
Kendati padat penduduk, namun Ethiopia sering dipandang sebagai simbol kemiskinan oleh dunia Barat. Mengapa demikian? Cari tahu yuk 5 fakta lengkapnya berikut ini, dirangkum dari laman Kompas via Life Water.
1. Separuh populasi tidak mempunyai tempat cuci tangan
Sejak dahulu hingga saat ini, mencuci tangan merupakan salah satu kunci menjaga kesehatan. Namun di negara Ethiopia sebanyak 40,55% rumah tangga sama sekali tak mempunyai fasilitas cuci tangan.
Mayoritas masyarakat, yaitu 51,49% memiliki fasilitas cuci tangan namun tak mempunyai sumber air maupun sabun yang bisa diandalkan.
2. Setiap 1.000 anak yang lahir, 58 meninggal sebelum ulang tahun
Bagaimana dengan rasio kematian balita? Menurut informasi, setiap 1.000 kelahiran terdapat 58 yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke-5, bahkan 1 dari setiap 17 anak.
Ethiopia merupakan salah satu penyumbang setengah dari seluruh kematian bayi baru lahir (<1) di dunia. Termasuk Pakistan, India, Republik Demokratik Kongo, dan Nigeria.
3. Seperempat di antaranya tidak memiliki toilet
Sekitar 22,5% orang melakukan buang air besar secara sembarangan. Baik di hutan, ladang, hingga sepanjang pedesaan yang dijadikan sebagai kamar mandi terbuka. Kotoran manusia tersebut akan tersapu oleh air hujan ke kolam, sungai, rawa, hingga mata air yang mana banyak orang mengumpulkan air minum dari sana.
4. Hampir sepertiga penduduk tanpa air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan manusia. Namun menurut Program Pemantauan Bersama (JMP) yang merupakan database global bagi semua hal tentang akses air, sanitasi, serta kebersihan (WASH), dan sumber utama data menyebut jika puluhan juta orang di Ethiopia masih memakai air minum yang terkontaminasi.
Sebanyak 31,1% atau sepertiga penduduk di tahun 2019 masih memakai air tidak layak guna mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan dari 31% tersebut, sejumlah 8,6% penduduknya mengambil air minum dari danau, sungai, telaga, hingga sumber lain yang dianggap JMP sebagai ‘air permukaan’.
Sisanya, yakni sebanyak 22,5% mengonsumsi air yang tak aman dari sumur gali tangan serta mata air alami. Negara itu tengah mengalami krisis air serta semua orang, seperti pemerintah nasional hingga badan amal kecil beserta komunitas sedang dalam upaya untuk menuntaskannya.
5. Kesuburan menurun
Tingkat kesuburan rata-rata wanita menurun dan hal tersebut berkaitan langsung dengan pertumbuhan ekonomi. Tahun 2000, jumlah rata-rata anak dari tiap wanita di negara tersebut ialah 6 sampai 7 namun jadi 4 anak dari setiap wanita menikah pada tahun 2017.
Kendati demikian, salah satu indikator kesehatan suatu negara ialah angka harapan hidup saat lahir secara keseluruhan. Di tahun 2000, seseorang yang lahir di Ethiopia bisa berharap guna hidup selama 50 tahun.
Tetapi diprediksi jika dalam 15 tahun kemudian masyarakat di sana dapat berharap untuk hidup sampai 65 tahun. Sebab para peneliti menemukan jika penyebaran penyakit di negara itu mengalami penurunan. Tentu ini merupakan salah satu fakta yang membahagiakan bukan Cakap People?