in ,

PBB: Yaman Menerima Pengiriman Batch Pertama Vaksin COVID-19

Komite COVID-19 Yaman telah mendesak pemerintah untuk mengumumkan ‘keadaan darurat’ kesehatan masyarakat di tengah lonjakan infeksi.

CakapCakapCakap People! Yaman yang dilanda perang telah menerima pengiriman pertama vaksin COVID-19. Demikian diungkapkan UNICEF — badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Vaksin ini diterima seminggu setelah komite virus corona negara itu memperingatkan tentang “keadaan darurat” kesehatan masyarakat.

Vaksin AstraZeneca “akan memungkinkan petugas kesehatan dan populasi prioritas lainnya yang rentan terhadap COVID-19 terlindungi dari virus,” kata UNICEF dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 31 Maret 2021, seperti dikutip Al Jazeera.

PBB dan pejabat pemerintah menerima dosis tersebut di kota selatan Aden, yang telah menjadi ibu kota sementara selama enam tahun terakhir karena konflik antara pemerintah dan pemberontak Houthi, yang mengendalikan Sanaa.

Seorang pria Yaman yang mengenakan masker pelindung sedang berdiri di antara lainnya menunggu distribusi bantuan makanan, di depan sebuah rumah sakit, di ibu kota Yaman, Sanaa, pada 24 Maret 2021. [File / AFP]

Batch pertama dari vaksin ini adalah bagian dari 1,9 juta dosis yang akan diterima Yaman sepanjang 2021, UNICEF menambahkan.

Pekan lalu komite virus corona Yaman mendesak pemerintah untuk menyatakan kesehatan masyarakat sebagai “keadaan darurat” di tengah lonjakan infeksi.

Mereka menyerukan penerapan “jam malam sebagian” dan penutupan ruang pernikahan, pusat perbelanjaan dan masjid di luar waktu sholat.

Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) juga telah memperingatkan bahwa jumlah pasien COVID-19 kritis meningkat di seluruh negeri, mendesak bantuan dari negara-negara donor dan kelompok khusus.

MSF “melihat masuknya secara dramatis pasien COVID-19 yang sakit kritis yang membutuhkan rawat inap di Aden, Yaman, dan banyak bagian lain negara itu,” kata badan amal medis itu.

“Kami mendesak semua organisasi kemanusiaan medis yang sudah ada di Yaman untuk segera meningkatkan tanggap darurat COVID-19 mereka,” kata Raphael Veicht, kepala misi MSF di negara itu.

‘Pengubah permainan’

Yaman secara resmi telah mencatat lebih dari 4.000 kasus virus corona di antara 30 juta penduduknya, termasuk 863 kematian – tetapi para ahli mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

“Kedatangan dosis vaksin COVID-19 adalah momen kritis bagi Yaman,” kata Philippe Duamelle, perwakilan UNICEF untuk Yaman, Rabu.

“Karena COVID-19 terus merenggut nyawa di seluruh dunia, Yaman sekarang memiliki kapasitas untuk melindungi mereka yang paling berisiko, termasuk petugas kesehatan, sehingga mereka dapat terus memberikan intervensi penyelamatan jiwa untuk anak-anak dan keluarga dengan aman.”

Ilustrasi. [Foto: Reuters]

Negara ini telah terperosok dalam perang yang menghancurkan selama lebih dari enam tahun yang membuatnya berada di ambang kelaparan. Sistem perawatan kesehatannya hancur.

Adham Ismail, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Yaman, mengatakan pengiriman vaksin merupakan langkah maju yang signifikan.

“Ini akan membantu menyelamatkan nyawa, termasuk mereka yang paling berisiko terkena penyakit serius, dan akan membantu melindungi sistem kesehatan,” kata Ismail.

“Vaksin yang aman dan efektif ini akan menjadi pengubah permainan, tetapi di masa mendatang kami harus terus mengenakan masker, menjaga jarak secara fisik, dan menghindari keramaian.”

Koalisi militer pimpinan Saudi turun tangan pada 2015 untuk menopang pemerintah, dan sejak itu konflik telah menewaskan puluhan ribu orang, sebagian besar warga sipil, dan membuat jutaan orang mengungsi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pejabat Kesehatan: Situasi COVID-19 di India Berubah dari Buruk Menjadi Lebih Buruk

Pengacara: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi ‘Dalam Keadaan Sehat’