in ,

Maladewa Bakal Melarang Penggunaan Plastik Sekali Pakai Mulai 1 Juni 2021

Sedotan plastik akan menjadi salah satu barang yang akan juga dilarang penggunaannya di Maladewa

CakapCakapCakap People! Sejumlah besar plastik sekali pakai akan dilarang di Maladewa (Maldives) mulai 1 Juni 2021.

Pada November 2020, Presiden Ibrahim Mohamed Solih menyetujui proposal yang akan menghapus plastik sekali pakai di Maladewa pada tahun 2023, melansir Unilad.co.uk.

Meskipun tidak semua barang plastik akan dilarang, tahap pertama dari rencana tersebut akan mulai berlaku pada bulan Juni tahun ini, dalam upaya untuk mengekang momok sampah plastik di lokasi tersebut yang merusak lingkungan laut dan kesehatan setempat.

Gelombang awal plastik sekali pakai yang dilarang datang dalam bentuk ratifikasi RUU Amandemen ke-18 Undang-Undang Ekspor-Impor Maladewa, yang memberikan kekuasaan kepada presiden untuk menyetujui atau melarang barang-barang tertentu dari impor, menurut laporan Raajje Desember 2020.

Ilustrasi sedotan plastik. Sedotan plastik akan menjadi salah satu barang yang akan juga dilarang penggunaannya. [Foto via Pixabay]

Mulai tanggal 1 Juni, sedotan, piring, alat makan dan pengaduk, kotak bekal styrofoam, tas angkut, buah pinang dalam bungkus plastik, cangkir kopi kecil, kapas, botol perlengkapan mandi kecil, dan botol minuman PET di bawah 500ml akan dilarang.

Ini akan diikuti dengan larangan kantong plastik di bawah ketebalan 50 mikron, botol perlengkapan mandi yang lebih besar hingga 200ml dan botol minuman PET hingga satu liter pada Desember 2022.

Keputusan pemerintah Maladewa saat ini untuk menghapus plastik sekali pakai pada awalnya diumumkan tahun lalu, menyusul perjalanan Solih ke New York untuk menghadiri sesi ke-74 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ini juga terjadi setahun setelah Parlemen Maladewa menyetujui resolusi untuk melarang plastik sekali pakai di negara itu mulai tahun 2025, yang berasal dari tekanan para pelajar yang menguraikan risiko dan kerusakan lingkungan di tengah kekhawatiran tentang pelestarian lautan dan tanah dunia dari polusi plastik.

Pemerintah Maladewa juga berencana untuk memulai program Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas, untuk meningkatkan kesadaran, sementara langkah-langkah kebijakan juga akan diperkenalkan untuk memperkuat tanggung jawab produsen atas plastik sekali pakai dan tindakan strategis akan diambil untuk memperkuat pengumpulan dan daur ulang plastik sekali pakai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech 100 Persen Efektif Untuk Remaja Usia 12 Hingga 15 Tahun

Pejabat Kesehatan: Situasi COVID-19 di India Berubah dari Buruk Menjadi Lebih Buruk