CakapCakap – Cakap People, di Indonesia bercocok tanam merupakan salah satu aktivitas rutin yang banyak digeluti. Namun bagaimana jadinya jika ada WNI yang mengembangkan hobi bercocok tanam walau tinggal di Amerika Serikat? Tentu ini merupakan hal yang cukup menarik.
Sosok tersebut ialah Syarif Syaifulloh yang tinggal jauh dari tanah kelahirannya. Ia berdomisili di Philadelphia, Amerika Serikat. Tangan dingin Syarif berhasil menghasilkan sayuran segar sehingga menarik minat dari para tetangga bulenya.
Sudah Tinggal di Negara Asing Selama 9 Tahun
Dikutip Merdeka dari channel YouTube Andri Indonesia, ada kisah menarik yang diceritakan oleh Syarif selama tinggal di Negeri Paman Sam tersebut. Pria yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah itu sudah menetap di AS selama lebih dari 9 tahun.
Namun hal tersebut malah membuatnya makin percaya diri guna berkarya dan jadi petani di lahan miliknya. Syarif bahkan tak segan guna berbagi ilmu dengan warga lokal terkait cara bercocok tanam. Alhasil ia pun menjadi teman untuk berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Meskipun tinggal di negara yang memiliki kultur berbeda dan timbul kendala tersendiri, namun itu bukanlah perkara yang sulit dilalui bagi Syarif. Bahkan para tetangga di sekitar tempatnya tinggal ikut penasaran dengan aksi Syarif kala berkebun.
Ia pun memperoleh dukungan secara moral dan materiil. Salah satu wujud dukungan pada Syarif ialah gentong berukuran besar yang ada di halaman rumahnya. Saat ditanya oleh presenter bagaimana respons tetangga terhadap hobinya, Syarif pun menjelaskan dengan rinci.
“Tetangga alhamdulillah welcome. Kita kan alhamdulillah juga hasilnya kita beri ke tetangga-tetangga juga ya. Dan kita juga mengajari juga tetangga-tetangga juga. Ada ini gentong ini dikasih tetangga,” jelas Syarif dikutip Merdeka.
Selain berbagi hasil panen, Syarif juga tak segan guna mengajari para tetangganya ilmu bercocok tanam. Dari hobinya itu, ia berhasil mendapatkan penghargaan Fatherhood Award dari ajang Maternity Care Coalition tahun 2013 lalu.
Terkendala Oleh Musim
Tentu bukan hal yang mudah untuk bercocok tanam di negara asing. Apalagi memiliki musim yang tak sama dengan Indonesia. Amerika Serikat sendiri memiliki 4 musim. Nah, pergantian musim inilah yang jadi kendala bagi Syarif.
Terlebih saat musim dingin tiba, maka beberapa jenis sayuran cukup sulit guna dikembangkan. Kendati demikian, ia tak pantang menyerah dan tetap bercocok tanam di halaman rumahnya yang berukuran sekitar 400 meter persegi.
Syarif mengaku senang bisa berbagi hasil panen ke para tetangganya. Sebab ketika hasil panen terlalu melimpah ruah, maka ia mengaku gelisah. Sehingga dengan berbagi ke orang-orang di sekitarnya membuat Syarif lebih bahagia Cakap People.