CakapCakap – Cakap People, seorang akademisi Inggris membangun komunikasi melalui surat dengan seorang pria yang mengisyaratkan jika dirinya adalah agen dari Rusia.
Akademisi tersebut sedang berupaya guna mendiskreditkan sebuah kelompok yang mengumpulkan bukti kejahatan perang di Suriah. Ia lantas meminta bantuan dari agen palsu tersebut.
Sedang Melakukan Penelitian
Profesor Paul McKeigue meminta bantuan ‘Ivan’ guna menemukan bukti jika direktur sebuah lembaga swadaya masyarakat bekerja bagi CIA. Namun tanpa ia sadari, sosok ‘Ivan’ tersebut ternyata merupakan seorang staf dari kelompok sesungguhnya yang dituju oleh sang profesor.
Dilansir Kompas dari BBC Indonesia, Profesor itu menyebut jika ia tak melakukan kesalahan apapun. Bahkan ia tetap berpikiran terbuka terkait siapa sosok itu sesungguhnya.
Saat itu McKeigue mencoba menggali informasi tentang Komisi bagi Keadilan dan Akuntabilitas Internasional (Cija) yang merupakan sebuah organisasi bertugas mengumpulkan dokumen pemerintah Suriah untuk pengadilan pada kejahatan perang.
Sosok ‘Ivan’ Ternyata Bukan Agen Rusia
McKeigue merupakan profesor dari Universitas Endinburgh. Ia juga menginginkan informasi terkait seorang wanita yang mungkin pernah melakoni hubungan seks dengan direktur Cija.
Di tengah usahanya itu, ia kemudian membangun korespondensi via email dengan sosok yang diklaim bernama ‘Ivan’. Dokumen Cija tersebut sedang dipakai sebagai bahan pengadilan kejahatan perang, bersama mantan perwira intelijen militer Suriah yang dituduh dengan 4.000 dakwaan penyiksaan.
Profesor itu juga meminta informasi yang memuat daftar akademisi serta jurnalis Inggris, termasuk 2 orang yang bekerja bagi BBC, serta menyarankan pada ‘Ivan’ supaya ‘kantor Anda mengawasi’ seorang jurnalis yang bekerja bagi sebuah organisasi media Rusia.
Ia mengirim email pada ‘Ivan’ sebuah draf laporan kritis pada Cija yang ditulisnya bersama dengan 2 anggota Kelompok Kerja lainnya.
Namun Bill Wiley selaku Direktur Cija menyebut jika staf dibalik korespondensi email dengan profesor itu tak menyatakan jika mereka merupakan agen Rusia. Hanya saja ia menggiring profesor itu guna membuat asumsinya sendiri.
Kebohongan tersebut sengaja dilakukan lantaran khawatir laporan Kelompok Kerja itu mungkin bakal menyibak informasi sensitif terkait lokasi penyimpanan arsip yang berisi lebih dari 1 juta dokumen dari Suriah beserta identitas para staf. Cija bahkan merahasiakan lokasi keduanya untuk alasan keamanan Cakap People.