CakapCakap – Cakap People! Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengirimkan tim untuk membantu memindahkan kapal kontainer raksasa seukuran hampir sepanjang Gedung Empire State yang telah memblokir Terusan Suez selama lima hari terakhir atau sejak Selasa, 23 Maret 2021.
Kapal Ever Given yang kandas tersebut telah menyebabkan kekacauan internasional, dengan kemacetan 200 kapal di Laut Merah dan perusahaan-perusahaan terpaksa mengubah rute kapal mereka di sekitar Afrika sebagai pengganti akses ke kanal yang sepanjang 200 meter yang saat ini ditempati oleh kapal sepanjang 400 meter itu. Sekitar 10% dari perdagangan dunia mengalir melalui kanal ini.
Karena upaya lokal dengan kapal tunda dan mesin lainnya belum mencapai hasil apapun, Presiden AS Joe Biden mengatakan sedang melihat apa yang bisa dilakukan untuk membantu.
Sekarang, seperti dilansir CNN, Angkatan Laut AS mengirim ‘tim penilai ahli pengerukan’ untuk memberi nasihat tentang cara terbaik membebaskan kapal tersebut dari tempatnya di kanal sebelum penundaan lebih lanjut terjadi.
Selain Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki yang mengatakan percakapan dengan pihak berwenang Mesir sedang berlangsung, seorang pejabat AS juga mengatakan kepada outlet media: “Pemerintah Biden sedang melacak situasi dengan cermat. Sebagai bagian dari dialog aktif kami dengan Mesir, kami telah menawarkan bantuan AS kepada otoritas Mesir untuk membantu membuka kembali kanal.”
Biden mengatakan kepada wartawan: “Kami memiliki peralatan dan kapasitas yang tidak dimiliki sebagian besar negara. Dan kami sedang melihat bantuan apa yang kami bisa.”
Otoritas Terusan Suez (SCA) mengatakan pihaknya menghargai tawaran Amerika Serikat untuk berkontribusi pada upaya ini, dan berharap dapat bekerja sama dengan AS dalam hal ini sebagai apresiasi atas inisiatif yang baik ini yang menegaskan hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara.
Diperkirakan 20.000 meter kubik pasir perlu dibersihkan untuk memindahkan kapal. “Operasi penarikan membutuhkan ketersediaan sejumlah faktor pendukung termasuk arah angin dan pasang surut, yang menjadikannya proses teknis yang kompleks,” SCA juga mencatat, melansir Unilad.co.uk.