CakapCakap – Cakap People! Gelombang ketiga COVID-19 di Jerman sejauh ini bisa menjadi yang terburuk dan 100.000 infeksi baru setiap hari bukan tidak mungkin terjadi. Demikian diungkapkan kepala Robert Koch Institute (RKI) untuk penyakit menular, pada hari Jumat, 26 Maret 2021.
Reuters melaporkan, jumlah infeksi baru yang dikonfirmasi di Jerman telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, didorong oleh varian yang lebih menular yang dikenal sebagai B117 dan negara itu bergerak untuk melonggarkan beberapa tindakan penguncian.
“Ada sinyal yang jelas bahwa gelombang ini akan lebih buruk daripada dua gelombang pertama,” kata Lothar Wieler dari RKI, seraya mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah selama libur Paskah. “Kita memiliki beberapa minggu yang sangat sulit di depan kita.”
RKI kemudian mengeluarkan peringatan perjalanan COVID-19 untuk berbagai negara tetangga termasuk Prancis, Austria, Denmark, dan Republik Ceko.
Orang yang datang dari negara-negara tersebut sekarang harus menunjukkan tes negatif COVID-19 selama kurang dari 48 jam di perbatasan Jerman. Mereka kemudian harus menjalani karantina 10 hari, yang dapat dipersingkat setelah 5 hari dengan tes negatif kedua .
Menteri Kesehatan Jens Spahn mengatakan Jerman berada pada tahap akhir “maraton pandemi”, tetapi sistem kesehatan negara itu dapat mencapai batasnya pada bulan April.
Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Jerman naik 21.573 pada hari Jumat, 26 Maret 2021, sementara jumlah kematian meningkat sebanyak 183 orang.
Spahn mengatakan persyaratan bagi semua penumpang maskapai yang memasuki Jerman untuk memberikan tes negatif akan mulai berlaku pada tengah malam pada hari Senin, 29 Maret 2021.
Dia meminta otoritas lokal untuk mengambil pendekatan yang lebih fleksibel untuk vaksinasi, misalnya dengan menawarkan dosis yang tidak terpakai kepada siapapun yang berusia di atas 70 pada akhir pekan dan agar mengurangi stok lebih cepat.
Frustrasi telah tumbuh atas peluncuran vaksin yang lambat. Sekitar 10% orang Jerman telah menerima setidaknya dosis pertama, tetapi ini jauh lebih rendah daripada Amerika Serikat, Inggris, atau Israel.