CakapCakap – Cakap People, bumi merupakan salah satu tempat tinggal yang sulit untuk dimengerti. Bahkan terkadang muncul sederet fenomena yang sukar dijelaskan.
Baru-baru ini, sebuah fenomena unik yang juga cukup langka terjadi di dukuh Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
Pasalnya ada sebuah sumber air yang muncul dari lubang bekas sumur bor. Namun uniknya, itu bukanlah sumber air biasa. Sebab rasanya asin dan dapat terbakar jika disulut oleh api. Solihin yang merupakan pemilik pekarangan rumah menyebut jika awalnya pembuatan sumur tersebut guna memenuhi kebutuhan air bersih.
Pasca dilakukan pengeboran kedua, muncul sumber air di kedalaman 120 meter. Tetapi setelah dibersihkan, ternyata air tersebut memiliki rasa asin.
Menanggapi fenomena tersebut, ahli geologi Universitas Gadjah Mada, Doni Prakasa Eka Putra menjelaskan jika biasanya air asin dijumpai di kedalaman tertentu sebagaimana dilansir via Kompas.
“Itu ya tetap saja air tanah, memang air tanah itu macem-macem. Prinsipnya, semakin dalam kita mengebor, maka biasanya air tanah yang kita temukan asin,” papar Doni ketika dihubungi pihak Kompas.
Ia menyebut jika kedalamannya bervariasi tergantung lokasi pengeboran. Misalnya saja seperti wilayah cekungan Wates, Kulon Progo, maka akan muncul air asin dengan pengeboran di tingkat kedalaman 40 meter.
Doni juga mengungkap jika air asin yang bisa terbakar itu adalah peristiwa yang menarik lantaran letaknya di lereng gunung.
“Hal itu menunjukkan bahwa air itu sudah tua, dalam artian tidak ikut dalam proses hidrologi atau air yang terperangkap di bawah permukaan,” jelasnya.
Menurut teori, kelarutan gas-gas di dalamnya bakal berkurang saat air semakin asin. Makin dalam air ditemukan, maka konsentrasi gas yang larut juga semakin besar. Gas yang larut dalam air pun bervariasi jenisnya. Salah satunya ialah gas metana yang gampang terbakar.
Walau begitu, masih kata Doni, tidak semua pengeboran bakal menghasilkan jenis air yang serupa. Sebab harus terdapat formasi geologi yang mengandung metana di bawah permukaan.
“Khusus kasus Karanganyar ini menarik dan baru. Berarti ada sesuatu formasi geologi pada kedalaman 120 meter itu yang bisa menghasilkan gas metana,” tambahnya.
Lantaran tidak layak untuk dikonsumsi, maka sumber air asin yang keluar itu dibiarkan mengalir begitu saja Cakap People. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari, warga setempat menggantungkan penyediaan air minum serta sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Sementara guna dikonsumsi mereka memilih untuk membeli air bersih isi ulang.