CakapCakap – Cakap People, hampir seluruh dunia telah melakukan tahap vaksinasi Covid-19. Hal tersebut tentu patut disambut baik, sehingga angka penyebaran virus corona bisa ditekan semaksimal mungkin.
Perusahaan bioteknologi Moderna mengumumkan jika pihaknya sudah mulai melakukan pengujian vaksin virus corona Moderna pada bayi dan anak-anak. Tindakan tersebut tentu merupakan lanjutan dari upaya memutus rantai penyebaran virus corona pada semua kalangan.
Pengujian Dilakukan pada Anak Usia 6 Bulan – 12 Tahun
Melalui penelitian tersebut, Moderna menjalin kerja sama dengan National Institutes of Health dan Biomedical Advanced Research and Development Authority. Uji klinis yang disebut sebagai studi KidCOVE tersebut bakal melibatkan kurang lebih sekitar 6.750 anak di AS serta Kanada yang berada di rentang usia 6 bulan sampai 12 tahun.
Uji cobanya akan dibagi menjadi dua bagian. Di tahap pertama, dosis vaksin yang berbeda sedang diuji terhadap anak-anak pada usia 6 bulan sampai 1 tahun. Mereka bakal mendapatkan 2 dosis vaksin dengan jarak sekitar 28 hari di tingkat dosis 25 atau 50 atau 100 mikrogram.
Sedangkan anak-anak di rentang usia 2 – 11 tahun akan memperoleh dua dosis vaksin dengan kisaran jarak yang sama di tingkat 50 atau 100 mikrogram. Berdasarkan temuan di bagian satu bakal dipakai guna menentukan dosis mana yang akan dipakai di bagian kedua.
Selain itu, di pengujian bagian dua akan lebih diperluas lagi. Mencakup anak-anak yang diberikan plasebo garam, yang tak memperoleh apa-apa. Anak-anak itu akan diikuti selama 12 bulan pasca suntikan kedua. Tujuan tes tersebut untuk melihat apakah vaksin virus corona melindungi anak-anak dari sakit, apabila mereka bersentuhan dengan Covid-19.
Moderna Tidak Sendiri
Tetapi sampai saat ini, vaksin virus corona bagi orang berusia di bawah 16 tahun belum disetujui. Sebelumnya para peneliti lebih mengutamakan orang-orang dewasa dalam uji coba vaksin awal. Hal tersebut lantaran kasus Covid-19 parah jarang terjadi pada anak-anak.
Menurut Cleveland Clinic, uji klinis terhadap anak-anak berbeda dari orang dewasa. Hal tersebut terjadi karena adanya peningkatan lapisan perlindungan, di mana baik orangtua atau anak-anak harus setuju guna berpartisipasi, sebagaimana dilansir Kompas.
Sistem kekebalan juga bervariasi berdasarkan usia anak. Sehingga bakal menghasilkan percobaan yang kompleks daripada penelitian orang dewasa.
Sebenarnya Moderna bukan satu-satunya vaksin virus corona yang melakukan pengujian pada anak-anak Cakap People. Sebab vaksin lain seperti Pfizer-BioNTech juga sedang dipelajari pada anak-anak. Bahkan Johnson & Johnson juga sudah mengumumkan rencana guna mempelajari vaksin virus corona pada remaja, dengan rentang usia 12 – 18 tahun.