Yanita Nurhasanah
CakapCakap – Cakap People, Finlandia ditetapkan sebagai negara paling bahagia selama 4 tahun berturut-turut oleh World Happiness Report. Laporan tersebut dirilis pada Jumat (19/03) dengan melakukan penelitian terhadap orang-orang dari 149 negara.
Metode yang digunakan ialah analisis Gallup. Khusus di masa pandemi virus corona, indikator kebahagiaan yang ditetapkan dalam laporan tersebut turut mempertimbangkan struktur demografi, sosial serta politik nasional yang dipadukan bersama kebijakan strategis, tingkat penularan penyakit, dan kematian akibat Covid-19 di suatu negara.
Lantas, mengapa Finlandia yang terpilih menjadi negara paling bahagia di dunia? Temukan jawabannya di ulasan berikut ini.
Menjamin Fasilitas dan Kebutuhan Publik
Kendati termasuk negara dengan penduduk kecil, yakni sekitar 5,5 juta jiwa namun Finlandia sangat memerhatikan kesetaraan, kinerja masyarakat, pendidikan, kesejahteraan anak-anak, dan sumber daya manusia.
Dalam bidang pendidikan, negara itu menyediakan pendidikan bagi anak usia dini dengan kualitas yang tinggi. Ada pula sekolah komprehensif yang disediakan. Sekolah di Finlandia juga tak dipungut biaya, kecuali sekolah Internasional seperti Universitas Helsinki.
Tak hanya itu, para guru juga memperoleh pelatihan dan gaji yang terbilang baik. Pendidikannya berbasis meritokrasi, yakni mendorong siswa usia muda guna bekerja keras. Mulai kelas 9 SMP, pelajar dapat mendaftar ke sekolah menengah serta penerimaan berpatokan pada IPK, sehingga mirip dengan seleksi di tingkat universitas.
Masyarakat Finlandia juga sangat menghargai keseimbangan antara waktu untuk bekerja dan bersenang-senang. Hari kerja serta hari libur di Negara Seribu Danau itu berbeda-beda. Normalnya masing-masing mempunyai jam kerja rata-rata 8 jam.
Beberapa perusahaan juga mempunyai sistem cuti berbayar bagi karyawannya, termasuk cuti sakit dan cuti orangtua. Di negara itu, hari libur tak dianggap sebagai bagian dari cuti tahunan.
Biaya Layanan Kesehatan yang Murah
Perlu kamu ketahui jika layanan kesehatan umum di Finlandia dibiayai oleh pajak kota. Bahkan seluruh penduduk mempunyai hak guna menggunakan perawatan kesehatan publik serta dilindungi oleh sistem jaminan sosial negara tersebut.
Dilansir Kompas dari Insider, pendiri firma hukum Fact Law di Finlandia serta AS, Tom Lippo, menjelaskan jika masalah kesehatan di Finlandia merupakan urusan moral, bukan ekonomi.
Sehingga sistem jaminan sosial Finlandia memberikan bantuan keuangan untuk individu serta keluarga sedari lahir hingga usia tua dalam kondisi kehidupan yang berbeda. Tunjangan yang diberikan seperti tunjangan kesehatan serta pengangguran.
Terdapat pula sejumlah jenis tunjangan untuk keluarga, mulai dari tunjangan anak, tunjangan pengasuhan pribadi, tunjangan penitipan di rumah, tunjangan melahirkan, dan sejenisnya. Pemberian tunjangan tersebut seolah mengusir kecemasan Finlandia perihal biaya kesehatan, sehingga membuat penduduknya lebih bahagia.
Orang-orang di sana juga suka sauna. Bahkan sauna terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan dan kekebalan, yang mana hampir tiap apartemen atau kompleks rumah mempunyai sauna.
Dari total populasi 5,5 juta orang, diprediksi tersedia 2 juta lebih sauna di negara tersebut. Membahagiakan bukan Cakap People?
