CakapCakap – Cakap People! Taiwan telah menyelesaikan pemeriksaan batch pertama vaksin COVID-19 AstraZeneca Plc dan suntikan pertama mungkin mulai diberikan pada Senin pada minggu depan, 22 Maret 2021. Demikian dikatakan Menteri Kesehatan Chen Shih-chung.
Reuters melaporkan, vaksin pertama Taiwan – 117.000 dosis suntikan AstraZeneca – telah tiba di pulau itu awal bulan ini, meskipun belum mulai diberikan.
Dalam pernyataan video Rabu malam, 17 Maret 2021, Chen mengatakan dosis vaksin AstraZeneca yang diproduksi di pabrik Korea Selatan itu, sekarang telah melewati pemeriksaan terakhir oleh Food and Drug Administration Taiwan.
Tujuannya adalah untuk mulai mengelolanya mulai Senin, tambahnya.
Sekitar 60.000 orang telah mengantre untuk mendapatkan vaksinasi pertama, kata Chen.
Taiwan memprioritaskan petugas kesehatan untuk mendapatkan suntikan vaksin.
Pada bulan Desember 2020, Taiwan menyatakan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca.
Lebih dari selusin negara Eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca minggu ini di tengah kekhawatiran tentang keamanannya, meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Rabu menganggap bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya dan merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan.
Pemerintah Taiwan telah mengecilkan kekhawatiran tentang terlambatnya program vaksinasi dimulai, dengan menunjukkan bahwa dengan tingkat kasus yang rendah tidak ada urgensi yang ada di negara lain di mana pandemi tetap merajalela.
Hanya 24 orang yang masih dirawat di rumah sakit karena COVID-19 di Taiwan. Pulau ini telah mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif, termasuk menutup sebagian besar perbatasannya.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 telah menginfeksi lebih dari 121 juta orang di seluruh dunia, termasuk lebih dari 2,69 juta orang meninggal akibat penyakit tersebut saat artikel ini naik. Virus ini telah menyebar di 219 negara dan teritori di dunia.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi nomor satu dunia, yaitu lebih dari 30,2 juta kasus dan lebih dari 550.000 orang meninggal.
Brasil menduduki posisi kedua setelah Amerika Serikat untuk jumlah kasus infeksi dan kematian, yaitu lebih dari 11,7 juta infeksi, dan lebih dari 285.000 orang meninggal usai terjangkit COVID-19.
India melengkapi tiga besar, dengan mencatat lebih dari 11,4 juta infeksi COVID-19 dan lebih dari 159.000 kematian akibat virus tersebut.