CakapCakap – Cakap People, bukan rahasia lagi jika pandemi virus corona menampar banyak sektor. Tak terkecuali bidang properti seperti jual-beli rumah. Namun baru-baru ini Italia memberlakukan kebijakan yang merangsang daya beli rakyatnya.
Pihaknya telah menerbitkan aturan bagi skema rumah murah dan sudah diluncurkan sejak bulan lalu. Aturan skema rumah murah di berbagai kota pun berbeda-beda.
Rumah Terlantar Dijual dengan Harga Ekonomis
Biasanya skema rumah murah mewajibkan pembeli guna memberikan jaminan deposit antara 2.000 euro hingga 5.000 euro atau sekitar Rp 34 juta – Rp 85 juta yang dikembalikan pada para pembeli ketika perbaikan rumah usai.
Tetapi bagi mereka yang membeli salah satu rumah terlantar di kawasan kota kuno Italia ini tak perlu memberikan deposit.
“Kami ingin membantu pendatang baru membeli rumah impian mereka tanpa mempersulit mereka untuk mengikuti prosedur yang membosankan dan persyaratan yang ketat,” terang Wali Kota Lorenzana, Michele Ungaro pada CNN dikutip Merdeka.
Sebab kadang sangat sulit guna mengarahkan melalui regulasi, apalagi jika kamu adalah orang asing. Oleh karena itu, pemerintah setempat tak meminta jaminan setoran untuk memastikan agar pengerjaan segera usai.
Tak hanya itu, pemerintah juga memilih guna meminimalkan biaya dokumen, sedangkan pembeli juga bakal memperoleh manfaat pajak lokal Italia selatan yang terbilang rendah. Tetapi seperti skema rumah 1 euro pada umumnya, pembeli wajib setuju untuk menuntaskan renovasi properti miliknya dalam jangka waktu tertentu.
Batas Pengerjaan Renovasi
Pengerjaan renovasi itu harus mulai tak lebih dari 3 bulan pasca pembayaran, serta wajib tuntas dalam waktu 3 tahun. Rumah terlantar yang dijual di Lorenzana tersedia dalam berbagai ukuran serta jumlah pekerjaan renovasi yang dibutuhkan pun berbeda-beda.
Mereka yang sudah mengajukan proposal diminta untuk menunjuk ukuran rumah yang diminati sekaligus menjelaskan seperti apa rumah itu akan diubah. Diperuntukkan menjadi rumah musim panas pribadi, toko, atau tempat usaha.
Sehingga wali kota setempat bisa mengalokasikan properti sesuai dengan kebutuhan calon pembeli. Rumah yang tersedia berkisar antara 40 sampai 150 meter persegi. Nantinya calon pembeli juga bakal diberikan foto rumah di kesempatan pertama. Mereka diwajibkan mengunjungi properti itu sendiri demi meresmikan penjualan.
Kendati masih diberlakukan pembatasan perjalanan lantaran pandemi vrius corona, namun sang wali kota ingin mengemas skema yang menarik guna memikat pendatang baru ke kota itu pasca pembatasan dibuka.
“Orang tidak perlu membayar notaris sebesar 2.000 euro (sekitar Rp 34 juta) untuk formalitas hukum seperti itu, kantor balai kota akan mengurusnya hanya dengan 300 euro (sekitar Rp 5 juta),” jelasnya.
Hingga kini terdapat kurang lebih 10 rumah tua yang dibanderol dengan harga 1 euro Cakap People. Tentu ini merupakan skema yang menarik guna merangsang daya beli.