CakapCakap – Cakap People! Seorang petugas karantina hotel di Sydney dinyatakan positif COVID-19, mengakhiri perjalanan kota terbesar di Australia itu selama 55 hari tanpa kasus penularan virus lokal.
Pria berusia 47 tahun itu telah bekerja di dua hotel karantina Sydney untuk para pelancong yang kembali, yaitu di Sofitel Wentworth di kawasan pusat bisnis dan Mantra Sydney Central di Haymarket, kata para pejabat pada konferensi pers Minggu, 14 Maret 2021, Bloomberg melaporkan seperti yang dikutip The Straits Times.
Pekerja yang terinfeksi tersebut telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dari dua dosis vaksin Pfizer. Pejabat sekarang sedang melacak semua kontak yang diketahui dan telah mengeluarkan daftar tempat yang dikunjungi petugas tersebut.
“Saya pikir pesan dari kasus ini kepada semua orang adalah: Jangan berpuas diri,” kata Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard.
“Kita berada di tengah pandemi sekali dalam 100 tahun, kita harus menanggapinya dengan serius.”
Peneliti Israel menemukan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech memberikan perlindungan 85 persen dari gejala hanya dengan suntikan satu dosis.
Namun, Pfizer tidak berpikir bahwa satu dosis akan berhasil melindungi dari COVID-19, kata Chief Executive Officer Albert Bourla bulan lalu.
Hazzard mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apakah kasus itu akan mempengaruhi rencana pelonggaran beberapa pembatasan pada 17 Maret, yang secara tentatif mencakup langkah-langkah seperti mengizinkan minum sambil berdiri di tempat-tempat dalam ruangan.
Kontrol perbatasan yang ketat dan sistem karantina hotel telah membantu Australia berhasil mengatasi pandemi dan menekan virus, memungkinkan kehidupan yang hampir normal.
Namun, hotel karantina merupakan titik rentan potensial dalam sistem dan telah disebut-sebut sebagai sumber berbagai wabah.
Australia telah mencatat total kumulatif sebanyak 29.117 kasus COVID-19, setelah menambahkan lima kasus baru pada Minggu, 14 Maret 2021. Sedangkan jumlah kematian akibat virus tersebut tidak mengalami penambahan, tetap berada di angka 909 orang sejak wabah dimulai di negara itu tahun lalu.
Secara global, virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi total lebih dari 120 juta orang saat artikel ini naik, termasuk lebih dari 2,66 juta orang meninggal dunia akibat virus tersebut.