CakapCakap – Cakap People! Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) baru-baru ini mengumumkan varian baru virus corona B117 — yang pertama kali terdeteksi di Inggris — telah memasuki Indonesia, tepat satu tahun sejak negara ini mengonfirmasi dua kasus COVID-19 pertamanya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemerintah menemukan dua kasus varian B117 pada Senin malam, 1 Maret 2021.
“Tepat 1 tahun hari ini, kita menemukan mutasi B117, UK mutation, di Indonesia. Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan 2 kasus,” ujarnya dalam acara virtual peringatan 1 tahun pandemi oleh akun YouTube Kemenristek/BRIN, Selasa, 2 Maret 2021.
Dua kasus varian baru virus corona itu ditemukan setelah pemerintah menganalisis 462 sampel menggunakan whole genome sequencing (WGS). Provinsi yang mengirimkan sampel terbanyak adalah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Yogyakarta.
“Dari 462 [sampel] yang kami periksa di seluruh nusantara dalam beberapa bulan terakhir, kami mendeteksi dua kasus [mutasi] tadi malam.”
Namun, Wakil Menteri tidak menjelaskan lebih lanjut terkait varian baru tersebut.
Sebelumnya, Menteri Sains dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia akan terus melakukan pengambilan sampel menggunakan teknik WGS untuk mendeteksi varian baru virus corona. Lembaga Biologi Molekuler Eijkman – sebagai salah satu lembaga yang menjalankan pengambilan sampel WGS – menargetkan untuk menganalisis 5.000 sampel.
Indonesia menambahkan 5.712 kasus baru COVID-19 pada Selasa, 2 Maret 2021, sehingga menjadikan total kumulatif menjadi 1.347.026.
Sementara itu, untuk angka kematian akibar virus corona tersebut, kini total mencapai 36.518 orang, setelah bertambah sebanyak 193 orang yang meninggal dunia usai terjangkit virus corona pada Selasa, 2 Maret 2021.
Sedangkan pasien COVID-19 yang dinyatakan pulih di Indonesia total sebanyak 1.160.863 hingga Selasa, 2 Maret 2021.
Hingga Senin, 15 Februari 2021, varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di Inggris dilaporkan telah ada di 94 negara dalam seminggu hingga Senin, 15 Februari, terjadi peningkatan sebanyak 8 negara, menurut pembaruan epidemiologis WHO.
Transmisi lokal dari varian tersebut, dibandingkan dengan kasus impor, telah dilaporkan di setidaknya 47 negara.
Varian yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan tercatat di 46 negara, naik dua, dengan transmisi lokal setidaknya di 12 negara tersebut.
Varian Brasil disebutkan terdeteksi di 21 negara, naik enam, dengan transmisi lokal setidaknya di dua negara.