CakapCakap – Cakap People! Otoritas kesehatan Indonesia telah memberikan 2,6 juta dosis vaksin virus corona sejak kampanye vaksinasi massal dimulai pada 13 Januari. Demikian menurut data pemerintah yang dirilis pada hari Sabtu, 27 Februari 2021.
Sebanyak 1,6 juta warga telah menerima vaksin, dengan sekitar 1 juta sudah mendapatkan dua suntikan dari vaksin yang diproduksi bersama oleh perusahaan farmasi milik negara Bio Farma dan Sinovac Biotech China.
Negara ini saat ini sedang melaksanakan tahap kedua vaksinasi setelah sebagian besar tenaga medis terdaftar menerima vaksin pada tahap pertama.
“Kita targetkan 38 juta lebih warga pada tahap kedua ini, artinya 76 juta dosis vaksin,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kantor berita Antara melaporkan, Sabtu, 27 Februari 2021, seperti yang dilansir Jakarta Globe.
Dia mengatakan, pemerintah berharap upaya vaksinasi saat ini yang menargetkan warga lanjut usia dan pekerja sektor publik akan selesai pada akhir Juni, sebelum masuk ke kelompok prioritas lainnya.
“Masalahnya bukan soal tenggat waktu, tapi soal keterbatasan pasokan vaksin,” kata Budi saat berkunjung ke ibu kota Jawa Timur, Surabaya, untuk memeriksa inokulasi lansia di sana.
Pernyataannya datang ketika negara ini mencatat jumlah harian terendah dari kasus baru dalam hampir dua bulan.
Indonesia telah menambahkan 6.208 kasus virus corona dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah total kasus menjadi 1,33 juta. Angka hari Sabtu adalah hitungan harian terendah sejak 29 Desember.
Jumlah kasus aktif mencapai 157.039.
Negara ini telah menambahkan lebih dari 250.000 kasus sejak 1 Februari, total bulanan tertinggi kedua setelah rekor 335.116 kasus pada Januari.
Virus itu telah menewaskan sedikitnya 35.981 orang di Indonesia sejak wabah dimulai. Pada bulan Februari saja, hampir 6.000 orang telah meninggal karena virus corona, menurut penghitungan Jakarta Globe.
Jumlah kematian harian telah meningkat dalam seminggu terakhir, dengan rata-rata 238 kematian karena COVID-19.
Ibu kota negara, Jakarta, adalah rumah bagi lebih dari 25 persen dari jumlah kasus di seluruh negeri.
Jakarta telah mencatat total 337.637 kasus dan 5.453 kematian sejak wabah dimulai.
Jawa Barat berada di urutan berikutnya dengan total 210.442 kasus, termasuk 2.309 kematian.
Kedua provinsi itu telah menambahkan lebih dari 128.000 kasus ke penghitungan nasional sejak awal bulan Februari.
Sedangkan Jawa Tengah tercatat melaporkann total 152.701 kasus dan 6.661 kematian.
Tetapi Jawa Timur yang mencatat jumlah kematian tertinggi di Indonesia, dengan total 9.088 kematian akibat COVID-19 dari 129.135 kasus.
Empat provinsi terpadat di Indonesia ini menyumbangkan hingga 62 persen kasus COVID-19 dari jumlah total kasus secara nasional.
Semua hotspot utama telah melaporkan pertumbuhan yang lebih lambat dalam kasus baru sejak akhir Januari, kecuali Kalimantan Timur dan Bali yang terus melaporkan angka yang lebih tinggi.
Kalimantan Timur memiliki rata-rata 511 kasus per hari sejak 1 Februari, dibandingkan dengan rata-rata 456 kasus per hari pada Januari.
Provinsi ini mencatat total 55.017 kasus dan dengan cepat mendekati Sulawesi Selatan yang memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi di luar Jawa dengan total 56.114 kasus.
Bali menambahkan rata-rata 290 kasus per hari di bulan Februari, berbeda dengan rata-rata 276 kasus bulan lalu. Provinsi ini telah mencatat 33.976 kasus secara keseluruhan dan menempati peringkat ketujuh di antara provinsi yang terkena dampak terparah.