Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Korea Selatan meluncurkan kampanye inokulasi COVID-19 pada hari Jumat, 26 Februari 2021, dalam upaya yang oleh para pejabat disebut sebagai langkah pertama untuk mengembalikan negara itu ke kehidupan yang lebih normal.
Dosis pertama vaksin AstraZeneca hari ini mulai diberikan kepada pekerja panti jompo dan beberapa pasien di fasilitas di seluruh negeri yang berpenduduk sekitar 52 juta tersebut.
Melansir Reuters, pada hari Sabtu, 27 Februari 2021, pihak berwenang berencana baru mulai memberikan 117.000 dosis vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech yang dipasok melalui COVAX, program berbagi vaksin COVID-19 internasional, kepada sekitar 55.000 petugas kesehatan di fasilitas perawatan virus corona.
Panel farmasi nasional pada hari Jumat merekomendasikan pemerintah menyetujui vaksin tersebut. Namun, pihak berwenang akan menunggu komite peninjau akhir sebelum memutuskan apakah akan memberikan persetujuan, yang akan memungkinkan negara tersebut untuk mulai menggunakan dosis di luar yang disediakan oleh COVAX.
Meskipun ada keluhan atas vaksinasi yang lambat, dan perdebatan tentang kemanjuran vaksin AstraZeneca untuk orang tua, tetapi survei menunjukkan adanya minat yang luas di antara orang Korea Selatan untuk divaksinasi.
Beberapa pakar kesehatan telah meragukan kemampuan negara itu untuk tetap berpegang pada tujuan ambisiusnya untuk melindungi 10 juta orang berisiko tinggi pada Juli, dalam perjalanannya untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) pada November.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan bahwa pada hari Jumat, 26 Februari 2021, suntikan vaksin diberikan kepada 5.266 staf panti jompo dan pasien di 213 fasilitas, dan mereka yang berada di 292 rumah sakit perawatan, dalam lima hari, meskipun pihak berwenang telah mengecualikan orang-orang yang berusia 65 tahun ke atas. dari vaksin AstraZeneca, mengutip kurangnya data tentang kemanjuran pada orang tua.
Pihak berwenang bertujuan untuk memberikan dosis pertama kepada setidaknya 272.000 staf panti jompo dan pasien di bawah 65 tahun hingga Maret, dan dosis kedua diberkan pada Mei.
Meskipun dokter internal akan memberikan suntikan kepada mereka yang berada di rumah sakit perawatan, dokter akan dikirim ke panti jompo untuk memberikan vaksin.
Setelah menyelesaikan pendaftaran bulan ini, lebih dari 350.000 petugas perawatan kesehatan berisiko tinggi dan sekitar 78.000 responden pertama pada bulan Maret akan mulai mendapatkan suntikan AstraZeneca, yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford.
ATURAN JARAK SOSIAL DIPERPANJANG
Presiden Moon Jae-in mengunjungi salah satu pusat vaksinasi di Seoul dan mengawasi proses inokulasi.
Meskipun ada kekhawatiran, jajak pendapat pemerintah menunjukkan pada hari Kamis, 25 Februari 2021, bahwa 94% dari 367.000 petugas kesehatan berusia 64 atau lebih muda dalam kelompok prioritas mengatakan mereka siap untuk menggunakan vaksin AstraZeneca.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pihak berwenang akan memperpanjang aturan jarak sosial selama dua minggu secara nasional, termasuk larangan pertemuan pribadi yang lebih besar dari empat orang, untuk menumpulkan lonjakan virus corona.
Chung memperingatkan tentang wabah besar sebelum masyarakat umum mulai menerima vaksin.
“Infeksi cluster sporadis berlanjut dalam kehidupan kita sehari-hari, seperti di tempat kerja, rumah sakit, dan pertemuan keluarga,” kata Chung dalam pertemuan pemerintah pada hari Jumat. “Jalan panjang kita menuju herd immunity.”
Di bawah status aturan jarak sosial saat ini, kafe, restoran, dan gym dapat tetap buka hingga pukul 22.00 dan layanan keagamaan serta penonton di acara olahraga dibatasi masing-masing hingga kapasitas 20% dan 10%.
Sebuah proposal untuk mengubah pedoman jarak sosial akan datang minggu depan, pejabat kementerian kesehatan Son Young-rae mengatakan dalam sebuah pengarahan.
Korea Selatan melaporkan 406 infeksi virus baru pada hari Kamis, 25 Februari 2021. Negara itu sejauh ini mencatat 88.922 infeksi dan korban kematian 1.585.
