CakapCakap – Cakap People, wabah Covid-19 bukanlah hal yang bisa diremehkan. Sebab ia bisa menyerang siapa saja dan di mana saja, tak terkecuali seorang menteri sekalipun. Menteri Keuangan Tanzania tiba-tiba muncul dalam sebuah konferensi pers.
Sebelumnya ia diisukan meninggal akibat virus corona. Menkeu Philip Mpango berbicara pada Rabu (24/02) dengan napas yang terengah-engah serta sesekali disesali batuk.
Kemunculan sang menteri di luar rumah sakit ibu kota Dodoma tersebut mendapatkan kecaman luas. Sebab Tanzania sering meremehkan bahaya dari wabah virus corona.
Presiden Bersikeras Covid-19 Bisa Ditangkis dengan Doa
Presiden Tanzania, John Magufuli selama berbulan-bulan bersikukuh jika Covid-19 dapat ditangkis dengan doa. Bahkan sang Presiden meminta warganya guna berdoa selama 3 hari untuk mengalahkan penyakit tersebut.
Ia baru meyakini adanya virus SARS-CoV-2 benar-benar nyata usai wakil Presiden Zanzibar meninggal dunia. Sedangkan Mpango dengan suara gemetar disertai batuk-batuk ketika menggelar konferensi pers. Ia mengumumkan jika akan keluar dari rumah sakit dalam 14 hari.
“Saya ke rumah sakit dengan membawa tabung oksigen saya, tetapi dalam 3 hari terakhir saya tidak memakainya karena kesehatan saya sudah membaik,” terang Mpango dikutip Kompas dari AFP.
Sewaktu konferensi pers, Mpango tak menggunakan masker dan diapit oleh direktur rumah sakit serta seorang dokter yang juga tidak bermasker. Tepat di belakang ada jajaran dokter serta perawat yang memakai masker. Konferensi itu dihadiri oleh sekitar 10 wartawan.
Di media sosial, orang-orang pun turut mengungkap kecemasannya, termasuk pimpinan oposisi Tundu Lissu.
“Apakah kecerdasan para pemimpin kita hanya segini? Siapa yang membiarkan pasien ini batuk-batuk ke orang-orang, alih-alih berada di rumah sakit untuk dirawat atau istirahat?” sindirnya via Twitter.
Jumlah Kasus Infeksi Belum Diperbarui
Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku Dirjen WHO meminta agar Tanzania mengambil tindakan yang tegas terhadap Covid-19. Pasalnya beberapa pelancong asal negara tersebut positif virus corona.
Tanzania bahkan sudah berhenti merilis data Covid-19 sejak April 2020. Negara Amerika Serikat lantas memberikan larangan bepergian ke Tanzania mengingat penyebaran virus tersebut makin meningkat Cakap People.