CakapCakap – Cakap People! Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin, menjadi orang pertama di Malaysia yang menerima suntikan vaksin COVID-19 pada Rabu, 24 Februari 2021, saat negara itu meluncurkan kampanye vaksinasi nasionalnya dua hari lebih awal dari jadwal yang direncanakan sebelumnya.
The Straits Times melaporkan, PM Muhyiddin menerima suntikan dosis pertama dari dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech di sebuah klinik umum di ibu kota administrasi Malaysia, Putrajaya.
Orang kedua yang diinokulasi adalah frontliner Clement Marai Francis, seorang pengemudi klinik Putrajaya.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah adalah orang ketiga yang menerima dosis pertama vaksin COVID-19 di Malaysia.
PM Muhyiddin dan Dr Noor Hisham menerima vaksin mereka dalam waktu 20 menit setelah tiba di klinik pada acara yang disiarkan secara publik yang bertujuan untuk menunjukkan kepada orang Malaysia langkah-langkah vaksinasi.
Setelah pendaftaran, setiap individu diberi pengarahan tentang vaksin di ruang terpisah, sebelum melanjutkan untuk menerima suntikan.
Individu yang divaksinasi kemudian akan diminta untuk menunggu di ruang observasi setidaknya selama 15 menit, di mana mereka akan dipantau untuk mengetahui efek sampingnya.
PM Muhyiddin secara sukarela menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin untuk membangun kepercayaan publik terhadap proses inokulasi. Sebuah survei oleh Kementerian Kesehatan Malaysia pada Desember tahun lalu menunjukkan sepertiga dari warga Malaysia tetap skeptis terhadap vaksin dan khawatir tentang efek samping.
Malaysia awalnya berencana untuk memulai kampanye vaksinasi massal pada hari Jumat, 26 Februari 2021, tetapi vaksin tiba lebih cepat dari jadwal pada hari Minggu.
Malaysia bertujuan untuk menginokulasi hampir 83 persen dari 33 juta populasinya.
Untuk fase pertama, vaksinasi itu akan diberikan kepada perwakilan terpilih, petugas kesehatan dan garis depan lainnya, yang diharapkan berlangsung hingga bulan depan.
Fase kedua akan melibatkan kelompok berisiko, seperti individu dengan penyakit tertentu, dan mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Malasyia akan mulai memberikan vaksin kepada masyarakat umum mulai Mei.
Semua vaksin akan disediakan secara gratis, termasuk untuk pekerja asing, ekspatriat, pengungsi dan migran yang tidak berdokumen.
Batch pertama vaksin Pfizer-BioNTech terdiri dari 312.390 dosis yang tiba pada hari Minggu. 182.520 dosis lainnya dijadwalkan tiba pada hari Rabu.
Negara tersebut telah menandatangani kesepakatan untuk membeli total 25 juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech, untuk mencakup 39 persen dari populasinya.
Selain itu, Malaysia juga telah memesan total 6,4 juta dosis vaksin dari perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca, menandatangani kesepakatan untuk 12 juta dosis dari Sinovac China, dan 6,4 juta dosis vaksin Sputnik V dari Rusia.
Pihak berwenang mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang dalam tahap akhir pembicaraan dengan perusahaan AS, Johnson & Johnson untuk mendapatkan vaksin dosis tunggal, yang bertujuan untuk digunakan pada populasi yang rentan, seperti migran tidak berdokumen.
Malaysia akan memberikan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dengan selang waktu 21 hari, seperti yang direkomendasikan oleh produsen vaksin.
Vaksin, yang perlu disimpan pada suhu minus 70 derajat C, akan diberikan kepada para frontliner di seluruh negeri.
Malaysia telah menghabiskan waktu berminggu-minggu mempersiapkan penyimpanan dan pengiriman vaksin, dengan perusahaan listirik negara itu memberikan jaminan bahwa tidak akan ada gangguan listrik di fasilitas penyimpanan vaksin manapun.