CakapCakap – Apa Cakap People masih ingat dengan kasus yang menimpa George Floyd? Kini kasus yang hampir serupa kembali terjadi. Kali ini yang menjadi ‘korban’ ialah seorang pria di North Carolina, Amerika Serikat.
Pria itu diduga tewas usai polisi menindih lehernya selama 5 menit. Tetapi hingga saat ini kebenaran tak kunjung terungkap. Dilansir Tribunnews dari laman ABC7News, pria tersebut mengalami gangguan mental.
Mengalami Kecemasan Selama Beberapa Bulan
Pria bernama Angelo Quinto itu mengalami depresi, kecemasan, serta paranoia selama beberapa bulan terakhir. Hal tersebut dipaparkan oleh pengacara keluarga melalui konferensi pers 18 Februari 2021 lalu.
Pada 23 Desember 2020, pria yang berasal dari Filipina itu mengalami peningkatan mood yang terbilang tajam sehingga cenderung tidak wajar.
Lantaran takut sang kakak bakal menyakiti ibu mereka, adiknya yang bernama Isabella Collins pun menghubungi 911. Saat itu mereka sedang berada di rumah, tepatnya di Antiokhia, California.
Tetapi sebelum pihak kepolisian tiba, ibu Quinto sudah berusaha membuat anaknya lebih tenang. Ia memeluk Quinto dan menahannya di dada selama beberapa menit.
“Dia sudah mulai tenang,” terang pengacara keluarga Quinto, John L. Burris melalui konferensi pers saat menceritakan peristiwa terjadi sebagaimana dikutip laman Tribunnews.
Tak lama kemudian datang dua petugas dari Departemen Kepolisian Antiohkia. Menurut pernyataan Burris, kedua oknum polisi yang datang tak berusaha memahami kondisi yang terjadi.
Tanpa bertanya mereka langsung mengambil Quinto dari pelukan ibunya. Pria berusia 30 tahun itu pun lantas pingsan dan digotong ke rumah sakit setempat. Tiga hari setelahnya, pihak rumah sakit menyatakan Quinto meninggal dunia.
Insiden Menurut Keluarga
Ibu Quinto, Maria Quinto-Collins menyebut jika polisi yang datang sudah melakukan perbuatan yang semena-mena terhadap anaknya. Ia menyatakan jika polisi berlutut di atas leher anak laki-lakinya itu.
Quinto-Collins membuktikan perkataannya dengan sebuah rekaman video yang ia ambil ketika peristiwa terjadi.
“Apa yang terjadi?” ucap ibu Quinto yang terengah-engah ketika di video.
Quinto pun terlihat tidak bergerak dan terbaring di hadapan sang ibu. Kendati Quinto sudah diborgol, namun polisi tersebut tak menghentikan serangan pada pemuda itu.
“Dan secara misterius mulai menggunakan teknik ‘George Floyd’ dengan menempatkan lutut di punggung dan samping lehernya, mengabaikan permintaan tolong Tuan Quinto ‘jangan bunuh aku’,” papar Burris.
Polisi lantas menggulingkan tubuh Quinto untuk dibawa keluar. Ketika dibawa keluar, barulah terlihat jika keluar darah dari mulutnya. Ia kemudian dipindahkan ke rumah sakit. Petugas medis lalu melakukan kompresi di dada Quinto ketika sang ibu merekam video sembari bertanya.
Hampir selama 2 bulan sejak kematian Quinto, hingga saat ini polisi belum memberikan klarifikasi apapun.
Namun dikatakan jika penyebab kematian Quinto masih menunggu hasil pemeriksaan. Kematiannya pun tengah diselidiki oleh kantor Jaksa Wilayah Contra Costa Country Cakap People.