CakapCakap – Cakap People! Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Minggu, 14 Februari 2021, mengatakan bahwa vaksin China dan Rusia diperlukan bagi dunia untuk memenangkan “perang” melawan COVID-19.
“Kita harus bekerja sama dengan China dan Rusia sehingga vaksin yang dikembangkan oleh para ilmuwan mereka terintegrasi dalam upaya multilateral yang besar ini – segera setelah mereka memulai sertifikasi yang diperlukan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” katanya dalam sebuah wawancara dengan media mingguan Prancis, Le Journal du Dimanche, seperti dilaporkan Xinhua.
“Kita sekarang terlibat dalam perang melawan varian baru, yang benar-benar berpacu dengan waktu,” kata Macron.
Itu sebabnya, dia mendesak upaya global yang cepat, efektif dan bersatu dalam memerangi pandemi.
Presiden Prancis ini juga menyerukan upaya internasional untuk memastikan akses yang sama terhadap vaksin melawan COVID-19, terutama di Afrika.
“Negara-negara Afrika dengan tepat menantang kami tentang akses mereka ke vaksin,” katanya.
Dia mencatat, tanpa upaya lebih lanjut untuk mencapai tujuan itu, dunia tidak hanya akan berisiko terhadap kesehatan tetapi juga etika.
pada awal bulan ini, Macron menyatakan keterbukaan negaranya terhadap vaksin yang disetujui oleh European Medicines Agency (EMA), yang selama ini hanya memberikan lampu hijau untuk vaksin Pfizer / BioNTech, Moderna dan AstraZeneca.
Minimnya vaksin yang disetujui di Eropa telah menuai kritik publik dan mendorong tuntutan untuk mencari solusi alternatif terkait hal ini.
COVID-19 Global
Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menginfeksi hampir 111 juta orang, termasuk lebih dari 2,45 juta orang meninggal di seluruh dunia saat artikel ini naik.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia. dengan telah melaporkan lebih dari 28,52 juta kasus, dan lebih dari 505.000 orang meninggal.
Rusia menempati posisi tertinggi keempat untuk total kasus COVID-19 di dunia, dengan mencatat lebih dari 4,1 juta infeksi, termasuk lebih dari 82.000 kematian.
Prancis berada di tempat keenam dunia untuk kasus COVID-19, dengan melaporkan total sebanyak lebih dari 3,53 juta infeksi, dan lebih dari 83.000 orang meninggal.
Sedangkan China, berada di posisi ke-84 dunia untuk kasus COVID-19, dengan total sebanyak 89.816 infeksi, termasuk 4.636 kematian.