CakapCakap – Cakap People, penyelidikan tentang asal usul virus corona masih belum menemukan titik terang. Bahkan baru-baru ini seorang ahli WHO dan pihak Amerika Serikat menuntut China agar bisa memberikan lebih banyak data terkait pandemi Covid-19.
Sebagaimana yang dikutip Kompas dari AFP, desakan tersebut diungkap pada Sabtu (13/02) lalu. Sebelumnya, sekelompok tim ahli dari WHO sudah mengunjungi beberapa situs utama di sekitar kota Wuhan yang merupakan tempat pertama kasus virus corona terdeteksi 2019 kemarin.
Pasca kunjungan dituntaskan, mereka belum menemukan titik terang dari penyelidikan itu. Padahal tahap penyidikan sudah dimulai sejak sekitar 2 minggu lalu. Jake Sullivan selaku penasihat keamanan nasional AS menyebut negaranya turut prihatin dengan minimnya temuan awal dari penyelidikan tersebut.
Melalui sebuah wawancara pada AFP, Peter Ben Embarek yang merupakan pemimpin misi WHO menyebut jika timnya sudah berusaha meminta lebih banyak data.
“Ada campuran rasa frustasi tetapi juga campuran dari ekspektasi yang realistis dalam hal apa yang mungkin dilakukan dalam kerangka waktu tertentu,” ujar Embarek.
Belum Jelas Kapan dan Di Mana Penularannya
Awalnya para ahli meyakini jika Covid-19 berasal dari kelelawar lalu menular ke manusia melalui perantara mamalia lain. Namun sejak virus tersebut ditemukan di Wuhan pertama kali belum jelas kapan serta di mana penularan sebenarnya bermula.
Permintaan untuk mendapatkan lebih banyak data juga mencuat saat jumlah kematian di Eropa menyentuh angka 800.000 jiwa. Tak hanya itu, muncul pula kecemasan terhadap varian baru Covid-19 yang muncul di Afrika Selatan dan Inggris. Sehingga turut memaksa negara-negara untuk melakukan kontrol di perbatasan agar lebih ketat.
Kebijakan Antar Negara
Hampir tidak ada negara yang bisa terhindar dari virus corona. Oleh karena itu, tiap negara memiliki kebijakan masing-masing untuk melindungi seluruh rakyatnya. Salah satunya Jerman, yang mana negara tersebut meningkatkan keamanan dengan menutup perbatasannya dengan sebagian Austria dan Republik Ceko.
Sedangkan Portugal memperpanjang kebijakan penangguhan penerbangan dari Brasil dan Inggris sampai 1 Maret mendatang. Tak hanya itu, pandemi Covid-19 juga berdampak pada kegiatan yang bakal diadakan di beberapa negara, seperti kompetisi olahraga internasional.
Di Australia tepatnya di Melbourne, turnamen tenis terbuka terpaksa dilanjutkan tanpa adanya penonton ketika negara bagian Victoria lokcdown untuk kali ketiga sejak pandemi dimulai Cakap People.