CakapCakap – Cakap People! Miliarder filantropis, Bill Gates, memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa pandemi mematikan dapat terjadi. Kini, dia menyerukan ancaman bioterorisme dan perubahan iklim.
CNBC melaporkan, Kamis, 11 Februari 2021, Gates muncul di kanal YouTube Derek Muller; Veritasium pekan lalu, di mana ia menjawab pertanyaan tentang masalah kemanusiaan yang akan terjadi selanjutnya.
“Salah satunya adalah perubahan iklim. Setiap tahun itu akan menjadi jumlah kematian yang lebih besar daripada yang kita alami dalam pandemi ini, ”kata Gates, salah satu pendiri Microsoft.
“Juga, terkait pandemi adalah sesuatu yang tidak suka dibicarakan banyak orang, yaitu bioterorisme, bahwa seseorang yang ingin menyebabkan kerusakan dapat merekayasa virus. Jadi itu berarti peluang untuk mengalami hal ini lebih dari sekadar epidemi yang disebabkan secara alami seperti yang terjadi saat ini. ”
Bertahun-tahun sebelum virus corona menghantam dunia, Gates memperingatkan bahwa pemerintah tidak siap menghadapi pandemi.
“Dunia secara keseluruhan tidak memiliki kesiapan untuk menghadapi epidemi, dan kita memiliki beberapa ketakutan flu yang membuat kita melakukan beberapa hal kecil, tetapi tidak cukup,” katanya dalam wawancara tahun 2014.
“Jika benda ini dua kali lebih menular, kita akan berada dalam banyak masalah, dan ada agen yang memiliki peluang nyata untuk datang dalam beberapa dekade mendatang yang jauh lebih menular daripada ini. Apa yang menghentikan kemunculan beberapa bentuk SARS? ”
Dalam TED Talks tahun 2015 berjudul “Wabah berikutnya? Kami belum siap,” Gates mengatakan bahwa virus yang menular adalah risiko yang lebih besar bagi umat manusia daripada perang nuklir.
Dalam wawancaranya dengan Muller, Gates mengatakan akan ada lebih banyak pandemi. Namun, ke depan, pemerintah dapat meningkatkan kesiapan mereka untuk mencoba mengurangi jumlah korban jiwa.
Lebih dari 107,44 juta kasus virus corona tercatat di seluruh dunia hingga Kamis pagi, 11 Februari 2021, dengan setidaknya 2,35 juta kematian, menurut data yang dihimpun oleh Johns Hopkins University.
“Jumlah kematian dengan sistem yang benar seharusnya berada di peringkat ke-10 dari apa yang kita lihat di sini [AS, red],” kata Gates.
Sebagaimana diketahui, AS masih menjadi negara dengan infeksi dan kematian COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan total hampir mendekati 28 juta orang hingga Jumat pagi, termasuk lebih dari 486.000 orang meninggal.
Amerika Serikat menambahkan sebanyak 95.093 kasus baru COVID-19 pada hari Kamis, 11 Februari 2021. Sedangkan untuk kematian, negara itu menambahkan sebanyak 2.679 orang meninggal pada Kamis.