in ,

Maskapai Penerbangan Ini Minta Penumpang ‘Kencing Sebelum Terbang’, Apa Alasannya?

Maskapai perbangan asal Jepang yang bernama All Nippon Airways (ANA) memberikan permintaan aneh pada penumpang

CakapCakap – Tentu Cakap People pernah mendengar beberapa permintaan aneh yang dibuat oleh pihak maskapai penerbangan bagi para penumpangnya bukan? Misalnya saja jumlah dan ukuran koper, hingga benda-benda tertentu yang dilarang masuk ke kabin.

Tapi salah satu maskapai asal Jepang yang bernama All Nippon Airways (ANA) mempunyai permintaan yang terkesan aneh. Dilansir Tribunnews dari Simple Flying, maskapai penerbangan tersebut minta penumpangnya guna buang air sebelum naik pesawat demi mengurangi emisi CO2.

Permintaan tersebut dikenal dengan istilah e-flight. Gambar via airmagz.com

Disebutkan jika dengan ‘menguras’ kandung kemih sebelum penerbangan, maka penumpang bisa membantu maskapai dalam menurunkan jejak karbon sekitar 4,2 ton per bulan. Inisiatif itu termasuk bagian kampanye ANA di tahun 2009 guna mengurangi emisi CO2 pada penerbangannya yang disebut dengan istilah e-flight.

ANA merupakan pengguna awal prakarsa ekologi tersebut serta sudah mengadopsinya sedari penerbangan elektronik di tahun 2006 sebagai upaya membuat penumpang memikirkan dampak lingkungan terhadap perjalanan mereka.

Permintaan untuk ‘kencing sebelum penerbangan’ diterapkan di penerbangan yang mencakup 38 rute domestik serta layanan 2 kali sehari menuju Singapura. Permohonan akan disampaikan melalui pengumuman sebelum naik, penumpang akan disarankan buang air sebelum melakukan penerbangan.

Kendati kandung kemih penuh 1 orang tak banyak berdampak terhadap berat di dalam pesawat, namun apabila dikalikan dengan beberapa ratus penumpang maka akan terasa perbedaannya.

Kandung kemih rata-rata bisa menampung sekitar 1,1 pon cairan sebelum keinginan guna buang air kecil dirasakan. Misalnya apabila 270 penumpang naik dengan kandung kemih yang penuh maka terdapat tambahan berat sekitar 300 pon yang bakal diangkut dalam perjalanan.

ANA melakukan kampanye untuk mengurangi emisi CO2. Gambar via tribunnews.com

ANA memprediksi bila hanya setengah dari penumpangnya yang memakai toilet sebelum penerbangan, maka bisa menghemat 4,2 ton CO2 per bulannya. Gagasan terkait perubahan kecil itu jelas membuat perbedaan besar.

Permintaan untuk pergi ke toilet sebelum terbang merupakan sebagian kecil dari inisiatif e-flight. Sebab ANA bahkan membuat barang-barang dalam penerbangan lebih ringan. Maskapai itu juga mengganti produk minuman kaca menjadi gelas kertas.

Tetapi secara keseluruhan, ini hanya uji coba yang berlangsung selama satu bulan saja. Sehingga bukan jadi tren yang bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Namun bagi mayoritas orang, pergi ke toilet sebelum penerbangan memang termasuk hal yang wajar Cakap People.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jepang Perpanjang Keadaan Darurat Covid-19 Sebulan Lagi

Ladies, Inilah 4 Perubahan Pola Makan yang Harus Dilakukan Saat PMS