CakapCakap – Cakap People! Singapura telah menyetujui vaksin COVID-19 Moderna untuk digunakan, dengan pengiriman pertama diharapkan tiba pada bulan Maret.
The Straits Times melaporkan, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 3 Februari, Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) mengatakan peninjauannya terhadap data klinis yang tersedia menemukan bahwa vaksin tersebut menunjukkan kemanjuran tinggi 94 persen, dengan manfaat lebih besar daripada risikonya.
Ini berarti ada penurunan 94 persen gejala penyakit COVID-19 pada kelompok orang yang divaksinasi, dibandingkan dengan kelompok orang yang tidak divaksinasi dengan ukuran yang sama, katanya.
Angka tersebut didasarkan pada uji klinis Fase 3 di Amerika Serikat yang melibatkan lebih dari 30.000 orang berusia 18 hingga 95 tahun.
Vaksin Moderna adalah vaksin COVID-19 kedua yang diizinkan untuk digunakan oleh HSA, setelah vaksin Pfizer-BioNTech.
Ini akan secara bertahap diluncurkan untuk individu berusia 18 tahun ke atas, kata Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura dalam pernyataan terpisah.
Komite Ahli vaksinasi COVID-19 juga mengatakan telah secara independen meninjau keamanan vaksin dan data kemanjuran untuk segmen populasi yang berbeda di Singapura, dan telah diberi pengarahan oleh HSA tentang berbagai pertimbangannya dalam memberikan otorisasi sementara untuk digunakan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya puas dengan keamanan dan kemanjuran vaksin.
Sebagai syarat untuk otorisasi sementara di bawah Rute Akses Khusus Pandemi (PSAR), Moderna diharuskan untuk memantau keefektifan jangka panjang dari vaksin untuk menentukan durasi perlindungan terhadap COVID-19.
Moderna juga diharuskan untuk terus menindaklanjuti keamanan vaksin untuk jangka waktu yang lebih lama untuk menentukan profil keamanan lengkapnya.
Vaksin Pfizer-BioNTech diberikan otorisasi sementara tahun lalu untuk digunakan di Singapura.
Vaksin Moderna membutuhkan dua dosis yang diberikan dengan selang waktu 28 hari, sedangkan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech diambil dengan selang waktu 21 hari.
Efek samping yang dilaporkan dari kedua vaksin serupa dan termasuk nyeri, bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, demam, menggigil, muntah dan nyeri sendi setelah vaksinasi.
Hingga Selasa, 2 Februari 2021, lebih dari 175.000 orang telah menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech, kata Kementerian Kesehatan Singapura.
“Sekitar 6.000 dari mereka juga telah menerima dosis kedua dari vaksin tersebut, dan menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap,” tambahnya. “Dalam waktu dua minggu, mereka akan cukup terlindungi dari COVID-19.”