Baca Duluan Novel Sci-Fi ini Sebelum Filmnya Laris Manis, Yuk!

Beberapa tahun terakhir ini banyak sekali diproduksi film bertema sains ilmiah alias sci-fi. Ada lusinan film bertema itu yang pada akhirnya laris manis di pasaran. Sebagian besar di antaranya didasarkan dari novel dengan genre yang sama. Memang, penulisan novel bertema sci-fi sudah menjadi darah daging Hollywood sejak industri perfilman Amerika Serikat itu berdiri.

Tapi, gaes, ada kalanya banyak, lho, beda antara yang ditulis di novel aslinya ketimbang setelah diubah menjadi film. Kebanyakan berpendapat kalau yang dari novel lebih bagus dan lebih kompleks. Kenapa? Itu tak lain karena imajinasi dan visualisasi kamu jauh lebih liar saat membaca ketimbang menonton, yang notabene kerja otak lebih pasif.

Buat kamu yang demen membaca novel sci-fi, deretan novel sci-fi ini perlu kamu baca sebelum diubah jadi film (dan laris manis). Keren, kan, gaes, lebih ngerti ceritanya duluan dibanding temen-temen kamu. Yuk, disimak daftarnya.

‘Fortunately, The Milk’ karya Neil Gaiman

Wah, penulis yang satu ini memang piawai banget soal fantasi, petualangan, dan hal-hal unik yang mungkin belum pernah kamu nikmati. Penulis berdarah Yahudi Inggris ini diakui sebagai salah satu storyteller terbaik dunia, dan salah satu karyanya yang berjudul ‘Fortunately, The Milk’ mengambil setting sci-fi juga yang mungkin perlu banget kamu baca. Novel ini mengisahkan seorang ayah yang keluar rumah untuk membeli susu. Entah mengapa, tiba-tiba ia terjebak dalam sebuah petualangan liar yang melibatkan time-travel, balon udara, dan dewa penunggu gunung berapi! Keren banget, gaes, imajinasinya. Apalagi kalau dibikin jadi film, ya?

‘Robopocalypse’ karya Daniel H. Wilson

Hobi banget nonton film bertema robot? Ada perlunya kamu mulai membaca ‘Robopocalypse’ karya Daniel H. Wilson, gaes. Di novel ini kamu bakalan menikmati imajinasi dimana manusia berperang sengit melawan kecerdasan buatan yang mampu menguasai semua bentuk mesin. Alurnya dijamin gak membosankan, gaes. Kenapa begitu? Karena sang penulis menggunakan sudut pandang banyak orang di berbagai belahan dunia.

Para tokoh ini merasakan fenomena yang kurang lebih sama di mana manusia diteror oleh ciptaannya sendiri. Mereka semua akhirnya melancarkan perlawanan secara simultan di lokasi mereka berada. Bagaimana akhirnya? Coba kamu baca, deh. Dijamin bagus, kok, untuk ukuran fantasi. Konon, Steven Spielberg menjadikan novel ini sebagai salah satu karya tulis favoritnya.

‘Time Salvager’ karya Wesley Chu

Nah, kalau kamu suka banget film sci-fi bertema bumi yang lingkungannya rusak parah, ada baiknya kamu baca ‘Time Salvager’ karya Wesley Chu. Di novel ini, bumi digambarkan dipenuhi racun, tak layak huni, semua orang meninggalkan bumi dan mengkoloni bintang-bintang. Menariknya dimana, gaes?

Di ‘Time Salvager’, yang menjadi protagonis tak lain seorang mantan criminal yang profil psikologisnya membuat dia pas banget untuk dijadikan agen yang mengirim orang-orang kembali ke masa lalu guna mengumpulkan sumber daya alam dan harta karun yang dibutuhkan agar manusia di masa depan bisa melanjutkan kehidupannya. Akhirnya, apa yang dia temukan tak lain adalah seorang ilmuwan wanita yang seharusnya mati. Keduanya akhirnya lari bareng dari kejaran para penguasa bumi sehingga tidak ada tempat aman bagi mereka di alur sejarah umat manusia. Seru, bukan?****

‘Artemis’ karya Andi Weir

Kamu tahu ‘The Martian’ yang dimainkan oleh Matt Damon, kan? Nah, penulis novelnya adalah Andi Weir. Novel ini tergolong baru, karena diluncurkan tahun 2017 lalu sementara ‘The Martian’ sukses besar di tahun 2015. Novel ‘Artemis’ berkisah soal manusia 60 tahun ke depan, tentang Jasmine “Jazz” Bashara, seorang penyelundup yang terjebak dalam sebuah konspirasi besar dan berbahaya terhadap Artemis, yang notabene sebuah kota di bulan.

Denger-denger, nih, 20th Century Fox sudah membeli hak cipta buku ini untuk dijadikan film berbulan-bulan jauhnya sebelum buku ini bertengger di toko buku. Kalau produser film besar saja tertarik untuk membeli hak ciptanya, masak kamu gak penasaran, bro? Buruan baca, deh.****