CakapCakap – Cakap People! Malaysia memperluas program penyaringan atau skrining COVID-19 wajib untuk pekerja asing secara nasional mulai Selasa, 2 Februari 2021. Demikian disampaikan Menteri Sumber Daya Manusia M. Saravanan pada Sabtu, 30 Januari.
The Straits Times melaporkan, program skrining tersebut akan melibatkan 800.000 warga negara asing yang bekerja di Malaysia dan difokuskan pada empat negara bagian “berisiko tinggi” dan dua wilayah federal, katanya.
Saravanan mengatakan negara bagian tersebut adalah Selangor, Negeri Sembilan, Penang, Sabah dan wilayah federal Kuala Lumpur dan Labuan.
Malaysia memiliki sekitar dua juta migran yang bekerja di negara tersebut secara legal, kebanyakan di pabrik, perkebunan dan di lokasi konstruksi, sebagai penjaga keamanan dan sebagai pembersih kantor.
Ada beberapa wabah infeksi di antara pekerja asing dalam beberapa minggu terakhir, termasuk mereka yang bekerja di pabrik sarung tangan di Klang, Selangor, petugas keamanan di mal Johor Baru, dan di pasar grosir terbesar Malaysia di Kuala Lumpur.
Program skrining akan dipimpin dan dilaksanakan oleh Organisasi Jaminan Sosial pemerintah (Socso) bekerjasama dengan klinik swasta, kata Datuk Seri Saravanan.
Dia mengatakan Socso telah menambahkan anggaran sebesar RM 54 juta untuk memperluas program skrining.
“Skrining akan memanfaatkan alat rapid test antigen (RTK-Ag), dengan biaya alat ditanggung Socso,” ujarnya.
Tetapi majikan akan diharuskan membayar biaya yang dikenakan oleh klinik dan mereka juga harus menanggung total biaya pemeriksaan untuk pekerja asing yang bukan kontributor Socso, “kata menteri dalam sebuah pernyataan.
Sebagaimana diketahui, Malaysia kembali mencatat rekor kasus harian tertinggi baru pada Sabtu, 30 Januari 2021, yakni sebanyak 5.728 kasus, ketika negara tersebut mendekati akhir periode penerapan kebijakan Movement Control Order (MCO) terbarunya — berakhir pada 4 Februari 2021. MCO juga dikenal sebagai lockdown parsial.
Tambahan kasus tersebut menjadikan total kasus virus corona di Malaysia kini sebanyak 209.661.
Kenaikan tajam kasus baru pada hari Sabtu ini merupakan peningkatan harian tertinggi sejak dimulainya pandemi setahun lalu. Malaysia mencatat rekor harian tertinggi sebelumnya hanya sehari sebelumnya, yakni 5.725 kasus pada hari Jumat, 29 Januari 2021 dan sebanyak 4.275 pada 23 Januari 2021.
Malaysia menambahkan 13 pasien COVID-19 yang meninggal pada Sabtu, menjadikan total kematian di negara itu menjadi 746 orang.