in ,

India Melonggarkan Pembatasan Lebih Lanjut saat Kasus Virus Corona Turun Tajam

Pada bulan September 2020, pada puncak wabah di India, negara berpenduduk 1,3 miliar itu mencatat hampir 100.000 kasus baru dan lebih dari 1.000 kematian per hari.

CakapCakapCakap People! India semakin mengurangi pembatasan virus corona, melawan tren di banyak negara lain karena infeksi dan angka kematian negara Asia yang sangat besar itu turun tajam.

AFP melaporkan seperti yang dilansir Global Times, angka pemerintah pada Kamis, 28 Januari 2021, menunjukkan bahwa dalam 24 jam sebelumnya, 123 orang meninggal akibat virus corona di India, dengan tambahan sebanyak 11.666 infeksi baru.

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat telah mencatat jumlah kematian harian lebih dari 4.000 dalam beberapa pekan terakhir, sementara Inggris dan Brasil mencatat jumlah kematian harian virus corona lebih dari 1.000.

Pada bulan September 2020, pada puncak wabah di India, negara berpenduduk 1,3 miliar itu mencatat hampir 100.000 kasus baru dan lebih dari 1.000 kematian per hari.

A health official inoculates a colleague with a COVID-19 coronavirus vaccine at a hospital in Siliguri on January 16, 2021. [Photo: Diptendu DUTTA / AFP]

Menanggapi pembukaan kembali secara bertahap, Menteri Dalam Negeri India Ajay Kumar Bhalla mengatakan, “Jumlah kasus aktif di negara itu terus menurun selama empat bulan terakhir.”

Tapi dia mencatat “perlunya menjaga kehati-hatian dan pengawasan ketat.”

Sebagaimana diketahui, India memberlakukan salah satu penguncian terberat di dunia sejak Maret 2020. Tetapi dengan ekonomi yang menjadi salah satu yang terpukul paling parah di seluruh dunia, India secara bertahap melonggarkan aturan, memungkinkan sebagian besar aktivitas ekonomi dan bahkan pernikahan yang terkenal mewah bisa untuk dilanjutkan.

Beberapa bulan terakhir, India telah menyaksikan festival keagamaan massal, dan pedoman baru yang diumumkan pada hari Rabu, 27 Januari 2021, juga termasuk membuka kolam renang dan mengizinkan lebih dari 50 persen kapasitas di bioskop.

Para ahli memperingatkan bahwa India dapat melihat gelombang infeksi lain dan bahwa itu dapat diserang oleh varian baru virus corona, seperti yang terjadi di Brasil, Inggris, dan Afrika Selatan.

Ilustrasi virus corona. [Foto: CNN]

COVID-19 Global

Virus corona baru yang menjadi penyebab penyakit COVID-19 ini telah menjangkiti lebih dari 102 juta orang di seluruh dunia, termasuk telah merenggut nyawa manusia lebih dari 2,2 juta orang sejauh ini.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus infeksi dan kematian akibat COVID-19 tertinggi nomor satu di dunia, dengan telah melaporkan total lebih dari 26,3 juta kasus, dan lebih dari 443.000 kematian.

India menempati tertinggi kedua setelah Amerika, dengan mencatat lebih dari 10,7 juta orang yang terinfeksi, sementara itu lebih dari 154.000 orang meninggal akibat COVID-19.

Brasil melengkapi tiga besar untuk kasus COVID-19 dengan telah mengumpulkan total sebanyak lebih dari sembilan juta orang. Negara ini mencatat angka kematian akibat COVID-19 tertinggi kedua setelah Amerika, yakni total sebanyak lebih dari 221.000 kematian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Biden Ingin Melarang Sebutan COVID-19 Sebagai ‘Virus China’

Agar Privasi Data Tetap Aman, Pakar Keamanan Siber Beberkan 4 Tips Berikut