CakapCakap – Cakap People, pandemi virus corona belum berakhir. Bahkan setelah diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat pun angka positif Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Kondisi tersebut lantas memancing kebijakan lanjutan untuk memperpanjang PPKM.
Salah satu wilayah yang turut memperpanjang masa PPKM ialah DKI Jakarta. Namun keputusan PPKM di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tersebut turut berdampak pada beberapa segmen.
Salah satunya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) yang melemah di perdagangan hari ini. Bahkan mata uang Tanah Air tersebut anjlok 44 poin menuju level Rp 14.066 per USD atau lebih dalam dibanding penutupan sebelumnya yakni Rp 14.034.
Ibrahim Assuaibi selaku Direktur PT TRFX Garuda menjelaskan jika melemahnya mata uang Rupiah dipengaruhi oleh peraturan pemerintah DKI Jakarta yang memperpanjang masa PPKM hingga 8 Februari mendatang.
“Keputusan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2021 yang diteken Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan per 22 Januari,” jelasnya melalui keterangan resmi pada Selasa (26/01) mengutip laman Okezone.
Melalui keputusan perpanjangan PPKM tersebut, Pemprov DKI mengimbau pada seluruh lapisan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.
Kebijakan tentang protokol kesehatan tertuang melalui Pergub Nomor 3 tahun 2021 terkait peraturan pelaksanaan Perda Nomor 2 tahun 2020 tentang penanggulangan Covid-19.
Keputusan PPKM yang diperpanjang tersebut membawa dampak pada beberapa sektor. Namun di lain sisi, kebijakan tersebut juga perlu dilakukan oleh pemerintah mengingat angka positif Covid-19 di Indonesia masih terus merangkak naik.
Perpanjangan PPKM tersebut disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto melalui keterangan pers di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis 21 Januari 2021.
Menurut Ibrahim, PPKM bisa berdampak pada konsumsi masyarakat yang terus berkurang. Bahkan bisa menghambat laju PEN.
“Dengan diperpanjangnya PPKM dan PSBB tentunya dapat mengurangi konsumsi masyarakat sehingga akan menghambat laju pemulihan ekonomi Indonesia yang berdampak negatif ke pasar, dan ini bisa terlihat dari arus modal asing yang keluar pasar dalam negeri begitu besar, sehingga wajar kalau mata uang rupiah dalam penutupan sore ini ditutup melemah,” jelas Ibrahim.
Selain itu, ia juga memprediksi perdagangan besok pagi. Kemungkinan mata uang Garuda akan dibuka menguat pada level Rp 14.060 hingga Rp 14.120 Cakap People.