CakapCakap – Cakap People, penyebaran virus corona di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, kita perlu membekali diri dengan semua kemungkinan yang terjadi. Covid-19 sendiri memiliki beragam gejala yang patut diwaspadai, mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat.
Bagi pasien Covid-19 bergejala ringan, maka terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan guna mengatasi kondisinya. Salah satunya dengan memberikan vitamin yang dibutuhkan oleh pasien tersebut.
Vitamin yang Dibutuhkan
Dikutip dari laman Merdeka Dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan yang menangani kasus virus corona mengatakan jika setidaknya ada 2 vitamin yang dianjurkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala serta bergejala ringan. Dua vitamin yang direkomendasikan ialah vitamin C dan D.
“C, D. Sifatnya suportif saja,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Apa itu vitamin C? Ia termasuk antioksidan yang bisa melawan terjadinya kerusakan oksidatif lantaran proses melawan penyakit. Jenis vitamin tersebut juga ampuh meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat serta mendukung perkembangan dari sel darah putih.
Menurut perannya sebagai antioksidan, vitamin tersebut bisa bantu lawan peradangan yang berpotensi merusak paru-paru serta organ lain.
Sylvia menganjurkan konsumsi 500 mg per 6 jam oral tablet vitamin C non acidic untuk 14 hari, atau tablet hisap vitamin C 500 gram per 12 jam oral selama 30 hari, atau multivitamin yang memiliki kandungan vitamin C 1 sampai 2 tablet per 24 jam selama 30 hari.
Vitamin D yang Dapat Diberikan
Pasien Covid-19 dengan gejala ringan juga bisa mengonsumsi vitamin D 1000 sampai 5000 IU per hari. Bisa berbentuk tablet 1000 IU serta tablet kunyah 5000 IU.
Menurut peneliti dari University of Cantabria di Santander, José L. Hernández menjelaskan jika pengobatan dengan vitamin D harus dianjurkan pada pasien Covid-19 dengan kadar vitamin D yang rendah. Sebab kemungkinan akan mempunyai efek yang menguntungkan, baik pada sistem kekebalan maupun muskuloskeletal-nya.
“Kalau (gejala) berat kita tambahkan vitamin lain seperti B, E, dan sebagainya. Intinya sebagai terapi suportif saja bukan utama. Sejauh ini kita belum benar-benar temukan obatnya,” terang Sylvia.
Suplemen yang diberikan untuk pasien bergejala ringan bisa berbentuk kapsul, tablet, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup, hingga tablet kunyah Cakap People.