CakapCakap – Cakap People tak asing lagi bukan dengan aplikasi TikTok? Tak hanya di Indonesia, demam TikTok juga dirasakan oleh masyarakat Italia. Bahkan aplikasi tersebut sangat digemari di kalangan anak-anak hingga remaja.
Namun kejadian nahas menimpa seorang gadis berusia 10 tahun di Italia. Ia tewas pasca melakukan blackout challenge di aplikasi TikTok.
Tewas Akibat Mengikuti Challenge
Kabar tersebut disampaikan oleh media asal Italia, ANSA seperti yang dilansir via laman Kompas dari Newsmax. Gadis itu dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit kawasan Palermo, Italia pada Kamis (21/01).
Tantangan blackout challenge termasuk sangat berbahaya serta bisa mengancam nyawa seseorang. Sebab dalam tantangan tersebut, pengguna TikTok akan ditantang untuk mencekik dirinya sendiri hingga pingsan dengan harapan bangun kembali setelah beberapa detik kemudian.
Tapi nasib malang menghampiri gadis tersebut. Ia menggunakan ikat pinggang di lehernya dan mengakibatkan dirinya dibawa ke rumah sakit akibat serangan jantung.
Challenge Lain yang Mengakibatkan Maut
Selain blackout challenge, ada pula tantangan lain yang dapat mengancam nyawa seseorang selama beberapa tahun terakhir. Tak jelas siapa yang menciptakan challenge tersebut.
Namun pada Agustus 2020 lalu, seorang remaja asal Amerika Serikat berusia 15 tahun meninggal akibat overdosis obat karena melakukan tantangan TikTok yang berbahaya. Gadis tersebut bernama Chloe Phillips, 15 tahun yang tewas karena mengonsumsi obat alergi secara berlebihan demi mengikuti Benadryl Challenge.
Akhirnya pada Jumat lalu pemerintah Italia memerintahkan untuk memblokir akun TikTok pada pengguna yang belum cukup umur. TikTok mewajibkan para penggunanya berusia paling tidak 13 tahun.
Kendati termasuk aplikasi yang populer, namun sebaiknya kita harus berlaku secara bijak. Terlebih aplikasi tersebut digunakan dan disukai oleh anak-anak. Sehingga sebagai orang tua sudah menjadi tugas kita untuk memantau anak-anak di bawah umur yang memainkan aplikasi tersebut.
Aplikasi milik perusahaan China, ByteDance itu memang memungkinkan pengguna lebih mudah merekam, mengedit, serta membuat video yang bisa dibagikan pada teman-teman.
Sebelumnya mantan presiden AS, Donald Trump juga bersikeras ingin memblokir atau membeli aplikasi tersebut lantaran terus membagikan datanya pada pemerintah China Cakap People.