CakapCakap – Cakap People! Ketua Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission – FCC) Amerika Serikat (AS) Ajit Pai mengatakan potensi spionase dan ancaman China terhadap jaringan telekomunikasi AS dan kebebasan internet adalah masalah keamanan nasional terbesar yang akan dihadapi regulator dalam empat tahun ke depan.
Ajit Pai mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara bahwa, ada “beragam” aktivitas dari China yang menjadi perhatian, termasuk pengawasan, spionase ekonomi, dan potensi “injeksi malware ke jaringan di AS atau seluruh dunia. Ada sejumlah hal buruk yang dapat terjadi jika peralatan yang tidak aman digunakan untuk menangani informasi sensitif.”
Pai ditunjuk sebagai Ketua Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat (FCC) pada Januari 2017 oleh mantan Presiden Donald Trump dan mengundurkan diri pada Rabu, 20 Januari 2021. Selama masa jabatannya, FCC menindak pabrikan jaringan China seperti Huawei dan ZTE.
Bulan Desember 2020 lalu, FCC memulai proses pencabutan izin China Telecom untuk beroperasi di Amerika Serikat. China Telecom adalah perusahaan telekomunikasi China terbesar.
“Partai Komunis China memiliki pandangan dunia yang sangat teguh. Mereka ingin mendominasi ruang ini dan mengerahkan kemauan mereka – bahkan di luar batas mereka sendiri, ”kata Pai, Selasa, 19 Januari 2021. “Itu adalah ancaman serius tidak hanya bagi kebebasan internet tetapi juga bagi keamanan nasional bagi kita dan banyak sekutu kita.”
Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada bulan Desember 2020 bahwa klaim AS tentang risiko keamanan nasional adalah palsu.
FCC pertama kali memperingatkan pada bulan April 2020 soal kemungkininan menghentikan operasi AS dari tiga perusahaan telekomunikasi China yang dikendalikan negara termasuk China Telecom.
Pada 2019, FCC memilih untuk menolak China Mobile milik negara untuk menyediakan layanan telekomunikasi AS, dengan alasan risiko pemerintah China dapat menggunakan persetujuan tersebut untuk melakukan spionase.
Di bawah Pai, FCC secara resmi menunjuk Huawei dan ZTE Corp China sebagai ancaman keamanan nasional, melarang perusahaan-perusahaan AS memanfaatkan dana pemerintah sebesar US$ 8,3 miliar untuk membeli peralatan dari perusahaan. Kongres menyetujui US$ 1,9 miliar pada bulan Desember 2020 untuk membayar penggantian peralatan buatan China di jaringan AS.
Pada bulan April 2020, FCC menyetujui permintaan Google unit Alphabet untuk menggunakan sebagian dari kabel telekomunikasi bawah laut AS-Asia, tetapi tidak ke Hong Kong, setelah lembaga AS menyampaikan masalah keamanan nasional.