in ,

India Memulai Kampanye Vaksinasi COVID-19 ‘Terbesar di Dunia’ Hari Ini

India akan memvaksinasi sekitar 300 juta warganya dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.

CakapCakapCakap People! Perdana Menteri India Narendra Modi akan meluncurkan kampanye vaksinasi “terbesar di dunia” pada hari Sabtu, 16 Januari 2021 saat negara berpenduduk terpadat kedua di dunia itu mencoba mengendalikan pandemi COVID-19, dengan menggunakan vaksin yang diproduksi secara lokal.

Melansir Reuters, Modi akan berbicara kepada petugas kesehatan melalui konferensi video tetapi belum akan segera disuntik vaksin COVID-19 karena India pada awalnya memprioritaskan perawat, dokter, dan lainnya di garis depan.

Pada hari pertama, sekitar 100 orang akan divaksinasi secara sukarela di masing-masing dari 3.006 pusat kesehatan di negara itu. India menyebut program ini sebagai awal kampanye terbesar di dunia.

India akan memvaksinasi sekitar 300 juta warganya dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun 2021 ini. [Foto: AFP]

“Ini akan menjadi program vaksinasi terbesar di dunia yang mencakup seluruh wilayah negara,” kata kantor Modi dalam sebuah pernyataan minggu ini.

India, negara terpadat kedua di dunia setelah China, mengatakan mungkin tidak perlu memvaksinasi seluruh 1,35 miliar penduduknya untuk menciptakan kekebalan kawanan (herd immunity). Namun, vaksinasi terhadap setengah dari populasinya akan menjadikan program ini sebagai salah satu kampanye imunisasi terbesar di dunia, bahkan jika negara-negara besar seperti Amerika Serikat akan memvaksinasi setiap penduduk.

Namun, penerima manfaat tidak akan dapat memilih antara vaksin Universitas Oxford / AstraZeneca dan vaksin yang didukung pemerintah dan berasal dari Bharat Biotech yang kemanjurannya tidak diketahui. Keduanya diproduksi secara lokal.

India, yang telah melaporkan jumlah infeksi virus corona tertinggi setelah Amerika Serikat, ingin memvaksinasi sekitar 300 juta warganya dengan dua dosis dalam enam hingga delapan bulan pertama tahun ini.

Sekitar 10,5 juta orang di India telah terinfeksi virus corona, lebih dari 151.000 di antaranya telah meninggal, meskipun tingkat kasus telah menurun sejak puncak pertengahan September 2020.

PM India, Narendra Modi. [Foto via dw.com]

Yang pertama mendapatkan vaksin adalah 30 juta tenaga kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, seperti petugas kebersihan dan keamanan, diikuti oleh sekitar 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau dianggap berisiko tinggi karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.

Modi, 70 tahun, mengatakan politisi tidak akan dianggap sebagai pekerja garis depan.

Pada hari Sabtu, 16 Januari 2021, Modi juga bakal meresmikan platform online pemerintah Co-WIN yang akan memberikan informasi tentang stok vaksin, suhu penyimpanan dan pemantauan penerima manfaat.

Pemerintah India telah membeli 11 juta dosis vaksin AstraZeneca COVISHIELD, yang diproduksi oleh Serum Institute of India, dan 5,5 juta dari COVAXIN Bharat Biotech.

COVISHIELD 72% efektif, menurut regulator obat India, sementara Bharat Biotech mengatakan hasil uji coba tahap terakhir COVAXIN diharapkan keluar pada Maret.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WhatsApp Bakal Tunda Pembaruan Kebijakan Privasi Usai Memicu Protes Global

Sutradara Film Parasite jadi Orang Korea Selatan Pertama yang Diangkat Sebagai Presiden Juri Venice Film Festival 2021