CakapCakap – Kabar duka menghiasi hati masyarakat Indonesia kala Syekh Ali Jaber berpulang untuk selama-lamanya pada 14 Januari 2021 lalu. Kendati lahir di Madinah, namun sosok Syekh Ali Jaber malah memilih untuk menyebarkan Islam secara damai di Indonesia.
Pria kelahiran 1976 tersebut sudah berdakwah di Tanah Air sejak 13 tahun silam. Beliau dikenal sebagai pendakwah yang berhati lembut dan penuh kasih. Sontak kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber menjadi pukulan dahsyat bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama pihak keluarga.
1. Meninggal dalam keadaan negatif Covid-19
Syekh Ali sempat dirawat selama beberapa minggu di rumah sakit. Beliau terpapar Covid-19 pada 29 Desember 2020. Bahkan dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @yayasan.syekhalijaber tampak Syekh Ali menggunakan alat bantu oksigen.
Namun dikabarkan jika kondisinya sempat membaik, hingga akhirnya dinyatakan meninggal pada Kamis, 14 Januari 2021 dalam kondisi negatif Covid-19.
2. Dikenal sebagai sosok yang romantis
Syekh Ali Jaber selalu menghadirkan materi dakwah yang menyentuh hati. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai suami yang romantis pada sang istri. Menurut sebuah wawancara di media, Syekh Ali sempat mengungkap jika ia berjumpa dan berkenalan dengan istrinya saat berada di Madinah.
Sang istri bernama Umi Nadia yang merupakan wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Jauh sebelum mengenal istrinya, Syekh Ali mengaku sudah sangat penasaran tentang kota Lombok.
3. Perkenalan dengan Lombok dimulai saat sudah menikah
Syekh Ali Jaber mulai mengenal Lombok saat menikah dengan Umi Nadia tahun 2008 silam. Lombok membuatnya jatuh hati saat pertama kali menginjakkan kaki.
Ia pun lantas memutuskan guna menetap di sana sembari berdakwah serta mengajarkan tahfidz Al-Qur’an di masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara. Ali Jaber juga dipercaya guna menjadi imam di masjid yang dikenal dengan nama Islamiq Center (IC) Cakranegara tersebut.
4. Menjadi WNI pada tahun 2012
Karena begitu cinta dengan Indonesia, Syekh Ali Jaber memutuskan untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tahun 2012 silam. Sosoknya yang lembut pun kian dikenal oleh masyarakat.
5. Rela tidak pegang HP selama 2 tahun demi istri
Tak bisa dipungkiri jika pendakwah kondang tersebut memang dikenal penyayang. Bahkan beliau sangat menyayangi sang istri, Umi Nadia. Syekh Ali Jaber mengaku jika ia tak memegang ponsel selama 2 tahun. Tindakan tersebut dilakukan supaya sang istri tak cemburu.
Sebab sang istri sempat melayangkan protes lantaran menjumpai foto-foto Syekh Ali bersama jamaah wanita. Kendati jarang diumbar ke publik, namun Syekh Ali merupakan suami yang sering melakukan momen romantis bersama istrinya.
“Alhamdulillah saya masih ada kesempatan sebelum mulai beraktivitas dakwah, masih ada kesempatan jalan-jalan dengan istri tercinta, “ ujar Syekh Ali Jaber dikutip dari Hops.
Itulah beberapa kenangan yang ditinggalkan oleh sosok Syekh Ali Jaber yang bisa kita jadikan pelajaran Cakap People. Beliau dikenal sebagai pendakwah yang lembut, romantis pada istri, dan penyayang.