in ,

Anwar Ibrahim Desak Parlemen Malaysia Tulis Surat Kepada Raja Untuk Menarik Status Keadaan Darurat

Keadaan darurat diumumkan sehari setelah Perdana Menteri mengumumkan pembatasan yang lebih ketat, termasuk larangan perjalanan nasional.

CakapCakapCakap People! Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim meminta anggota parlemen untuk menulis surat kepada Raja dan memohon agar keadaan darurat dibatalkan. Sehingga, parlemen bisa bersidang secepat mungkin.

Melansir Channel News Asia, dalam pernyataan tertulis pada hari Kamis, 14 Januari 2021, Anwar mengatakan, parlemen harus bersidang kembali sebelum 31 Januari untuk membahas keadaan darurat, pandemi virus corona baru, serta krisis ekonomi Malaysia saat ini.

Pemimpin de facto oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim. [Foto: AFP/MANAN VATSYAYANA]

Dalam memo yang menyertai anggota parlemen, Anwar menulis: “Saya mengusulkan agar anggota parlemen yang terhormat segera mengajukan banding sebelum Jumat, 15 Januari 2021. Saya telah menyiapkan draf surat untuk diberikan kepada Yang Mulia (Raja) yang dapat diubah sesuai dengan pertimbangan Anda atau partai”.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada Selasa, 12 Januari 2021, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri untuk mengekang penyebaran virus corona. Keadaan darurat akan berlangsung hingga 1 Agustus atau lebih awal tergantung kondisi pandemi.

“Parlemen tidak akan menggelar sidang sampai waktu yang ditentukan oleh Raja. Selama masa darurat, tidak ada pemilihan umum, pemilihan negara bagian, atau pemilihan sela yang akan diadakan,” kata Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, Selasa, 12 Januari 2021.

Namun, Perdana Menteri menambahkan bahwa, kabinet, dewan eksekutif negara, dan layanan pemerintah akan terus berjalan. Sebuah komite khusus independen akan dibentuk di bawah peraturan untuk memberi tahu Raja jika keadaan darurat harus diperpanjang atau diakhiri lebih awal.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Keadaan darurat diumumkan sehari setelah Perdana Menteri mengumumkan pembatasan yang lebih ketat, termasuk larangan perjalanan nasional. Negara Bagian Penang, Selangor, Melaka, Johor dan Sabah, serta Wilayah Federal Kuala Lumpur, Putrajaya, dan Labuan berada di bawah Movement Control Order (MCO) mulai 13 hingga 26 Januari.

Pada Kamis, 14 Januari 2021, Malaysia melaporkan 3.337 kasus baru virus corona. Ini merupakan lonjakan tertinggi sejak pandemi dimulai di Malaysia. Tambahan itu menjadikan total infeksi menjadi 147.855 dengan kasus aktif mencapai 33.989.

Malaysia mencatat kematian akibat COVID-19 sebanyak 15 orang pada Kamis, sehingga total menjadi 578 orang meninggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Syekh Ali Jaber Dikenal Sebagai Sosok yang Romantis dan Penuh Kasih, Perjuangan Cintanya Bikin Haru

Kelompok Ilmuwan Internasional: Dunia Sekarang Berada di Jalur Masa Depan yang Mengerikan