CakapCakap – Cakap People, tak bisa dipungkiri jika hampir semua sektor ikut terkena dampak pandemi Covid-19. Salah satunya ialah sektor penerbangan, yang mana banyak pegawai terkena PHK dan armada pesawat yang diliburkan sementara.
Namun apakah tiket pesawat akan jadi lebih mahal atau tidak setelah pandemi ini berakhir? Mengingat butuh biaya besar bagi dunia penerbangan untuk bisa bangkit kembali pasca kelumpuhan di masa pandemi.
Nah, setidaknya ada 4 hal yang bisa berpengaruh pada harga tiket pesawat pasca pandemi ini usai. Berikut ulasannya dirangkum dari laman Tribunnews mengutip CNN.
1. Harga minyak
Bahan bakar pesawat berupa minyak mentah yang wajib dicampur serta disuling terlebih dahulu, sehingga menimbulkan biaya tambahan. Kendati harga minyak turun namun bahan bakar jet perlu disempurnakan, alhasil timbul biaya tambahan.
Umumnya biaya tambahan bahan bakar pesawat tersebut akan dibebankan pada penumpang yang masuk ke dalam harga tiket final. Tapi jika maskapai memutuskan guna menghapus biaya tambahan di tiket penumpang, maka ada kemungkinan harga tiket tak akan begitu mahal. Namun berlaku pula jika sebaliknya.
2. Pengeluaran saat pandemi
Akibat krisis Covid-19, banyak armada pesawat yang menganggur. Salah satunya armada pesawat yang ada di Bandara Alice Springs. Di mana berbagai pesawat dari maskapai penerbangan diparkir menganggur, sebut saja seperti Scoot, SlikAir, hingga Singapura Airlines.
Bahkan tak sedikit pihak maskapai yang merumahkan para pekerjanya lantaran henti operasi. Jika pandemi berakhir, maka maskapai mungkin bisa menerapkan harga tiket sesuai permintaan. Tapi mereka juga akan menghitung biaya pengeluaran yang timbul saat masa pandemi.
3. Physical distancing atau kursi yang dijual jadi lebih sedikit
Kebijakan physical distancing membuat beberapa maskapai penerbangan untuk membatasi penumpang. Bahkan kursi tengah juga turut diblokir sebagai bentuk kebijakan physical distancing. Itulah salah satu tindakan yang dilakukan oleh Delta Air Lines sejak 30 Juni 2020 kemarin.
Alhasil kursi pesawat yang tersedia dan hanya bisa dipesan sekitar 50 sampai 60 persen dari total keseluruhan kursi di kabin pesawat. Tindakan yang dilakukan oleh maskapai penerbangan tersebut sesuai dengan saran press rilis IATA yang menyarankan pemblokiran kursi tengah pesawat.
4. Kondisi ekonomi & kesehatan
Hingga kini pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda akan berakhir. Hal tersebut kemudian menimbulkan kecemasan di hati banyak orang. Mereka tentu akan ragu untuk melakukan perjalanan, terlebih untuk tujuan wisata.
Mereka juga akan memilih guna menunggu supaya situasi ekonomi serta kesehatan stabil terlebih dulu. Sentimen semacam itulah yang memberikan hambatan besar untuk kebangkitan pariwisata yang kemudian berdampak pada penjualan tiket pesawat.
Jadi, itulah beberapa hal yang bisa berpengaruh pada harga tiket pesawat setelah pandemi virus corona usai Cakap People.