CakapCakap – Cakap People! Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa komunitas global pada tahun 2021 harus memberi perhatian khusus pada studi strain baru virus corona, termasuk yang terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan dan berbagi informasi penelitian mengenai hal ini. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Senin, 28 Desember 2020.
Ia menekankan bahwa pada 2021 masyarakat global akan menghadapi “tantangan baru” dan “varian baru COVID-19”.
“Saat ini, kami bekerja sama dengan para ilmuwan di seluruh dunia untuk lebih memahami setiap dan semua perubahan pada virus dan bagaimana perubahan ini memengaruhi kemampuannya untuk menyebarkan atau membuat orang sakit, atau potensi dampak apa pun pada tes, perawatan, dan vaksin yang tersedia, “kata Direktur Jenderal WHO, seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.
Dia mendesak untuk segera berbagi dengan WHO dan negara-negara lain tentang “informasi sekuens epidemiologis, virologi, dan genom lengkap” dari jenis virus corona yang baru terdeteksi.
Menurutnya, “kita harus memastikan bahwa negara tidak dihukum karena secara transparan membagikan temuan ilmiah baru.”
Varian baru virus corona sudah dilaporkan ditemukan di 16 negara sejauh ini
Melansir Al Jazeera, tiga varian baru COVID-19 telah terdeteksi dalam beberapa pekan terakhir, yang menyebabkan peningkatan kewaspadaan di seluruh dunia. Sebab, varian baru virus corona yang ditemukan di Inggris dapat 70% lebih mudah menular.
Namun, sejauh ini tidak ada varian baru virus corona yang ditemukan berakibat lebih fatal.
Varian baru virus corona pertama kali dilaporkan di Inggris Raya pada 14 Desember 2020. Dinamakan VUI-202012/01 (varian pertama yang sedang diselidiki pada Desember 2020), diperkirakan pertama kali muncul pada pertengahan September 2020.
Disebut oleh beberapa ahli sebagai garis keturunan B117, ini dengan cepat menjadi strain dominan dalam kasus corona di banyak bagian Inggris.
Pekan lalu, Afrika Selatan melaporkan varian atau strain baru lain virus corona yang tampaknya telah bermutasi lebih jauh dari varian Inggris.
Dikenal sebagai 501.V2, varian ini dominan di antara infeksi baru corona yang dikonfirmasi di Afrika Selatan.
Pada 24 Desember, Kepala Badan Pengawas Penyakit Afrika mengatakan, jenis virus corona lain, yang dikenal sebagai P681H diidentifikasi di Nigeria.
Ini adalah garis keturunan yang terpisah dari mutasi lainnya tetapi tampaknya tidak menyebar secepat dua varian baru virus corona lainnya.
Sejauh ini, sudah ada 16 negara yang telah melaporkan kasus varian baru tersebut.