CakapCakap – Cakap People! Indonesia telah mencatat total kasus dan kematian bulanan tertinggi akibat virus corona sejak 1 Desember dan sekaligus menandai hari ke-300 sejak kasus pertama dikonfirmasi pada 2 Maret 2020.
Presiden Joko Widodo telah mengganti Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto awal pekan ini, tetapi masih harus dilihat apakah penggantinya Budi Gunadi Sadikin, yang bukan berlatarbelakang dokter atau medis — pertama kalinya di Indonesia — dapat memberikan dampak langsung di tengah meningkatnya kasus baru dan kematian akibat virus corona.
Pemerintah telah melakukan komitmen pasokan jutaan dosis vaksin virus corona terutama dari perusahaan farmasi China.
Indonesia telah mencatat total 706.837 kasus hingga Sabtu, 26 Desember 2020, dengan kasus baru tumbuh dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari bulan sebelumnya.
Telah terjadi rata-rata 6.460 kasus per hari sejak Desember, dibandingkan dengan rata-rata 4.293 kasus per hari dalam kasus bulanan tertinggi sebelumnya di bulan November.
Jumlah kasus aktif meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 109.150 dari angka di akhir November.
Virus ini telah menewaskan lebih dari 4.000 orang dalam periode 26 hari, mengalahkan rekor sebelumnya untuk jumlah kematian bulanan tertinggi yang mencapai 3.323 pada September.
Sebanyak 20.994 orang telah meninggal akibat virus corona dalam 300 hari sejak wabah tersebut dimulai.
Korban tewas setiap hari telah berada di angka tiga digit selama 35 hari berturut-turut. Ini merupakan jangka waktu terpanjang dari sebelumnya hanya 12 hari di bulan September.
Jawa Timur memiliki jumlah kematian tertinggi dengan total 5.535 kematian akibat virus corona.
Jawa Tengah dan Jakarta masing-masing telah mencatat total 3.167 kematian hingga Sabtu.
Jawa Barat melaporkan tidak ada kematian terkait virus corona untuk hari kedua berturut-turut, dengan total 1.114 kematian pada Sabtu.
Tidak ada provinsi lain di luar empat provinsi tersebut yang telah melewati angka 1.000 kematian.
Hotspot Utama
Jakarta adalah tempat virus corona menemukan tempat berkembang biak sejak tahap awal wabah di Indonesia. Ibu kota negara ini memiliki lebih banyak kasus dibanding dengan gabungan kasus di Jawa Timur dan Jawa Barat.
Tiga pejabat tinggi DKI Jakarta sebelumnya telah didiagnosis terinfeksi virus corona, termasuk Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria.
Sekretaris Pemprov DKI Jakarta Saefullah meninggal dunia akibat virus corona pada bulan September.
Jumlah kasus harian di Jakarta telah melampaui 2.000 per hari dalam dua hari terakhir, sehingga jumlah kasus total menjadi 173.929 hinga Sabtu, atau 24,6 persen dari penghitungan kasus secara nasional.
Jawa Timur telah mengalami lonjakan dramatis dalam kasus baru sejak awal bulan Desember ini dan mencapai total 80.000 kasus pada Sabtu. Sejak awal bulan ini, kasus virus corona di provinsi ini telah bertambah hampir dua kali lipat dari total kasus di bulan November.
Jawa Barat juga mengalami peningkatan kasus dan menjadi provinsi kedua dengan kasus harian tertinggi setelah Jakarta dengan mencatat rata-rata lebih dari 1.000 kasus per hari sepanjang bulan ini. Provinsi ini telah menambahkan 26.181 kasus sejak 1 Desember, sekitar 10.000 lebih banyak dari total November. Total kasus virus corona di provinsi ini menjadi 78.698 pada Sabtu.
Jawa Tengah memiliki rata-rata 812 kasus per hari sejak awal bulan Desember, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi menjadi 77.008 pada Sabtu.
Sulawesi Selatan
Kasus virus corona meningkat pesat di Sulawesi Selatan, yaitu rata-rata 316 kasus per hari bulan ini. Bulan lalu, angka rata-rata hariannya hanya 77.
Sulawesi Selatan mencatat total 28.863 kasus dan 575 kematian hingga Sabtu. Rata-rata tujuh harinya saat ini berada di puncak 500, tertinggi di luar pulau paling padat di Jawa.
Pertumbuhan kasus baru pada kelompok kedua terjadi di Kalimantan Timur, yaitu rata-rata 237 kasus per hari sejak awal bulan Desember.
Kalimantan Timur berada di peringkat keenam tepat di bawah Sulawesi Selatan di antara provinsi-provinsi yang terkena dampak terparah, dengan total 25.770 kasus hingga Sabtu.
Beberapa hotspot lain yang masuk sepuluh besar, seperti Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, menunjukkan tren penurunan dalam kurva.
Namun, provinsi lain muncul dengan cepat sebagai hotspot baru, termasuk Banten, Yogyakarta, dan Kalimantan Tengah, melansir The Jakarta Globe.