CakapCakap – Cakap People! Sekitar 1.485 warga Mesir telah terdampar di negara-negara di Timur Tengah, setelah serangkaian penangguhan penerbangan selama beberapa hari terakhir. Demikian harian lokal Ahram Online melaporkan, seperti dilansir Arab News, Rabu, 23 Desember 2020.
Warga Mesir yang terdampar tersebut telah mengajukan aplikasi online untuk mendapatkan dukungan dari negara asal mereka, kata Menteri Urusan Emigrasi dan Ekspatriat Mesir Nabila Makram.
Ia menambahkan aplikasi tersebut sebagian besar berasal dari UEA, Arab Saudi, Oman, Turki.
Makram mengatakan dia menindaklanjuti warga negara yang terdampar dan memberi mereka dukungan, termasuk jika mereka ingin kembali ke Mesir.
Arab Saudi, Kuwait dan Oman mengumumkan pada hari Senin, 21 Desember 2020, bahwa mereka menangguhkan penerbangan internasional setelah lebih banyak infeksi varian baru virus corona dilaporkan di Inggris.
Arab Saudi Tangguhkan Penerbangan Internasional Selama Satu Minggu
Cakap People! Arab Saudi menangguhkan semua penerbangan penumpang internasional selama satu minggu sebagai tanggapan terhadap munculnya varian baru virus corona di Inggris.
Melansir Arab News, Kerajaan ini juga menangguhkan semua pendatang dari luar negeri yang masuk ke Arab Saudi melalui pelabuhan darat dan laut. Periode ini dapat diperpanjang seminggu lagi.
Keputusan tersebut diambil Pemerintah Arab Saudi sebagai tanggapan atas munculnya varian baru virus corona yang kuat di Inggris dan negara-negara Eropa lainnya.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan, beberapa penerbangan akan diizinkan dalam keadaan luar biasa.
Siapa pun yang telah kembali ke Kerajaan dari negara-negara Eropa atau negara berisiko tinggi setelah 8 Desember harus menjalani karantina selama dua minggu sejak tanggal kedatangan mereka.
Mereka juga harus menjalani tes COVID-19 selama masa isolasi diri dan mengulangi tes tersebut setiap lima hari.
Siapapun yang telah kembali dari atau transit melalui negara Eropa atau negara berisiko tinggi dalam tiga bulan terakhir juga harus menjalani tes.
Pergerakan barang, komoditas, dan rantai pasokan dari negara-negara di mana virus yang bermutasi belum muncul akan dapat terus berlanjut seperti biasa.
Pembatasan perjalanan ini akan ditinjau ulang sesuai dengan perkembangan terkait virus corona.