in ,

Sejumlah Dosis Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech Disimpan Terlalu Dingin, Pejabat AS Investigasi Keamanannya

Para pejabat sedang menginvestigasi apakah menyimpan vaksin pada suhu yang terlalu dingin menimbulkan risiko keamanan atau kemanjuran.

CakapCakapCakap People! Hari-hari pertama peluncuran vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech telah mengalami hambatan tak terduga termasuk sejumlah vaksin yang disimpan pada suhu yang terlalu dingin dan Pfizer melaporkan potensi tantangan dalam produksi vaksinnya. Demikian dikatakan pejabat AS pada press call, Rabu, 16 Desember 2020 .

Menurut Jenderal Angkatan Darat AS Gustave Perna, setidaknya dua baki dosis vaksin COVID-19 yang dikirim di California perlu diganti setelah suhu penyimpanannya turun di bawah minus 80 Celcius (minus 112 Fahrenheit). Vaksin Pfizer, yang dibuat dengan mitranya dari Jerman yaitu BioNTech, seharusnya disimpan pada suhu sekitar minus 70C.

Reuters melaporkan, para pejabat sedang menginvestigasi apakah menyimpan vaksin pada suhu yang terlalu dingin menimbulkan risiko keamanan atau kemanjuran, katanya.

Seorang wanita memegang botol kecil berlabel stiker “Vaksin Coronavirus COVID-19” dan jarum suntik medis di depan logo Pfizer yang terpampang dalam ilustrasi yang diambil, 30 Oktober 2020 ini. [Dado Ruvic | Reuters]

Selain itu, menurut Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat, Alex Azar, Pfizer juga telah melaporkan beberapa masalah produksi.

“Kami akan memastikan bahwa dengan mekanisme apa pun, kami memberikan dukungan penuh kepada mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat memproduksi untuk rakyat Amerika,” kata Azar.

Pfizer tidak segera menanggapi permintaan komentar. Namun, Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan kepada CNBC awal pekan ini bahwa perusahaan tersebut meminta pemerintah AS untuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meringankan beberapa “pembatasan pasokan kritis,” terutama di beberapa komponen. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Sayangnya, tidak dijelaskan apa tantangan manufaktur spesifik itu.

Ilustrasi virus corona. [Foto: Reuters]

Ugur Sahin, CEO BioNTech, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa target produksi awal 2020 Pfizer sebesar 100 juta dosis harus dikurangi setengahnya pada awal tahun sebagian karena masalah dengan pasokan bahan mentah. Dia mengatakan, hal itu telah diselesaikan dan produksi telah dimulai dalam skala besar.

Para pejabat mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka berencana untuk mengalokasikan 2 juta dosis vaksin Pfizer minggu depan dan 5,9 juta dosis dari Moderna dengan asumsi telah menerima otorisasi dari otoritas kesehatan. Menurut mereka, vaksin Moderna kemungkinan akan disahkan secepatnya pada hari Jumat.

Para pejabat juga mengatakan, perusahaan logistik United Parcel Services Inc dan FedEx Corp sedang mengembangkan rencana darurat untuk pengiriman vaksin minggu ini sebagai tanggapan atas perkiraan badai salju yang parah di beberapa bagian Amerika Serikat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Selebriti Ini Pilih Mundur dari Dunia Hiburan, Kini jadi Pengacara

Mengapa Daun Tanaman Hias Janda Bolong Berlubang? Ini Alasannya Menurut Pakar Botani