CakapCakap – Cakap People! Presiden Prancis Emmanuel Macron dinyatakan positif mengidap virus corona. Demikian disampaikan oleh pihak kantor kepresidenan Prancis, Kamis, 17 Desember 2020. Hal ini mendorong upaya pelacakan dan penelusuran yang menargetkan para pemimpin Uni Eropa (UE) dan pejabat senior yang bertemu dengannya dilakukan dalam beberapa hari terakhir.
“Presiden Macron telah didiagnosis positif COVID-19 hari ini,” kata kantor kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters.
“Diagnosis ini dibuat setelah tes PCR yang dilakukan pada awal gejala pertama.”
Macron akan menjalani isolasi mandiri selama tujuh hari ke depan dan akan terus menjalankan tugas negara dari jarak jauh. Istrinya, Brigitte, juga mengisolasi diri.
Kantor kepresidenan Prancis yang menolak memberikan rincian kondisinya atau gejala apa yang dia alami, mengatakan semua perjalanan Macron telah dibatalkan, termasuk kunjungan 22 Desember ke Lebanon.
Macron menghadiri KTT Eropa akhir pekan lalu di mana ia bertemu dengan sejumlah pemimpin Uni Eropa untuk membahas anggaran Uni Eropa, perubahan iklim dan Turki.
Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, dan lainnya terlihat awalnya berbaur di ruang pertemuan dengan mengenakan masker wajah mereka, tetapi mereka melepasnya begitu duduk untuk berbicara, meskipun tetap berjauhan di meja bundar mereka. Pejabat Jerman mengatakan Merkel mengenakan masker di KTT dan mematuhi aturan COVID-19.
Pemerintah Jerman mengatakan Merkel dites negatif untuk virus corona setelah KTT Uni Eropa.
Baru-baru ini, Macron makan siang dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez dan kepala OECD Angel Gurria, yang berusia 70 tahun, pada hari Senin. Dia juga mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Portugis Antonio Costa pada hari Rabu.
Costa menjalani isolasi mandiri dan menunggu hasil tes, meski tidak menunjukkan gejala, menurut kantor PM Costa. Sementara itu, kantor Sanchez mengatakan dia akan melakukan karantina hingga 24 Desember. Seorang juru bicara Uni Eropa mengatakan Charles Michel akan mengisolasi diri sebagai tindakan pencegahan.
Prancis menjadi salah satu negara dengan jumlah kematian COVID-19 tertinggi di Eropa Barat. Penyakit ini telah menewaskan hampir 60.000 orang di negara itu.
Tes positif Macron datang hanya dua hari setelah Prancis melonggarkan langkah-langkah untuk mengekang gelombang kedua COVID-19, menggantikan penguncian nasional dengan jam malam.
Dua hari sebelumnya, Macron juga mengadakan debat selama empat jam dengan anggota konvensi iklim warga. Macron mengenakan masker wajah sepanjang acara yang dihadiri beberapa lusin orang.
Pada hari Rabu, 16 Desember 2020, Macron memimpin rapat kabinet.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex juga akan mengisolasi diri setelah melakukan kontak dengan Macron selama beberapa hari terakhir, meskipun dia dinyatakan negatif, kata kantornya.
Ketua partai politik dari majelis rendah parlemen Prancis, Majelis Nasional, juga diisolasi setelah mereka makan siang dengan Macron awal pekan ini.
Menteri Keuangan Bruno Le Maire telah menjadi politisi high profile di Prancis yang terkena virus hingga sekarang. Dia mengatakan setelah sembuh bahwa itu adalah cobaan yang sangat berat.