CakapCakap – Cakap People! Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara sukarela akan menjadi orang pertama di negara ini yang menerima suntikan vaksin COVID-19.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 akan tersedia untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan “tanpa biaya apapun” alias gratis. Hal itu disampaikannya melalui siaran yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Istana Negara, Rabu, 16 Desember 2020.
Hari ini dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk seluruh warga masyarakat adalah GRATIS. Dan saya akan menjadi yang pertama menerima vaksin.
Tidak ada alasan masyarakat tidak mendapatkan atau meragukan keamanan vaksin. pic.twitter.com/BnSbbkq3Zj
— Joko Widodo (@jokowi) December 16, 2020
Indonesia telah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech China pada Minggu, 6 Desember untuk gelombang pertama dan akan menerima bahan mentah untuk menghasilkan 15 juta dosis dari perusahaan yang sama akhir bulan ini.
Namun, vaksin CoronaVac masih dalam uji coba tahap akhir di Indonesia serta Brasil, Chili, dan Turki. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hanya akan memberikan stempel persetujuan atas kualitas, keamanan dan efektivitas vaksin ketika hasil uji klinis keluar.
Dalam survei pemerintah pada bulan September, sekitar 65 persen responden mengatakan masyarakat Indonesia bersedia untuk disuntik vaksin COVID-19. Namun, hanya 35 persen dari mereka yang mengatakan ingin bersedia untuk membayar vaksinasi.
Presiden Jokowi mengatakan dalam video itu: “Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin, pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman,” kata dia.
Sebelumnya pemerintah berencana melakukan vaksinasi terhadap 107 juta penduduk kelompok prioritas yang menjadi target pemerintah untuk penyuntikan vaksin, dengan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada sekitar 32 juta orang, yang kemudian ditingkatkan menjadi 53,5 juta orang, sementara masyarakat lainnya harus membayar untuk mendapatkan suntikan vaksin tersebut.
Indonesia memiliki populasi lebih dari 260 juta.
Keputusan tersebut menuai kritik, dengan beberapa orang menyoroti fakta bahwa negara lain menyediakan vaksin secara gratis.
“Jadi setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali,” kata Presiden Jokowi.
“Oleh karena itu, saya menginstruksikan kepada seluruh anggota kabinet, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi pada anggaran tahun 2021. Saya juga menginstruksikan menteri keuangan untuk memprioritaskan dan mengalokasikan kembali pengeluaran lain untuk memastikan ketersediaan vaksin gratis ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak divaksinasi. ”
BPOM — Badan Pengawasan Obat dan Makanan — mengatakan paling awal vaksin bisa diberikan adalah saat hasil uji klinis diketahui akhir Januari 2021.
Selain vaksin dari Sinovac Biotech, Indonesia juga bekerja sama dengan produsen obat AS Pfizer, perusahaan farmasi Inggris-Swedia AstraZeneca dan program vaksin global COVAX.
Indonesia adalah salah satu negara terparah yang terkena pandemi dengan saat ini telah melaporkan lebih dari 600.000 kasus dan hampir 20.000 kematian.